Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, mendorong pelaku usaha furnitur menangkap peluang ekspor yang masih sangat besar. Ekspor furnitur Indonesia hanya sekitar dua persen dari total pasar furnitur dunia.
"Ekspor furnitur Indonesia masih kecil, dua persen dari pasar dunia. Ini tantangan bagi pelaku usaha untuk menangkap peluang ini," kata Menteri Teten Masduki dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (15/3/2020).
Ia mengatakan, peluang Indonesia mengisi pasar ekspor furnitur dunia sangat besar karena bahan baku furnitur tersedia di dalam negeri. Hanya ia mengakui perlu manajemen bahan baku agar pasokan stabil dan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) pengrajin furnitur.
Baca Juga
Advertisement
Ia yakin jika dua hal ini dikelola dengan baik maka ekspor produk furnitur Indonesia akan meningkat.
Namun yang penting saat ini, pelaku usaha menangkap selera pasar yang berkembang cepat untuk menghasilkan corak dan desain yang khas. Ditambah lagi isu lingkungan, pelaku usaha furnitur harus menjaga sustainability.
"Furnitur dinamis, perkembangannya sangat cepat, kita bisa kalah kompetisi jika tidak melakukan penyesuaian," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Perlu Sinergi
Teten juga menegaskan, bahwa sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha serta asosiasi, perlu berjalan baik untuk menjadikan furnitur sebagai pemain ekspor dunia.
Industri furnitur merupakan sektor strategis dalam perekonomian nasional. Dalam industri ini banyak pihak berperan mulai dari hulu sampai hilir, petani hingga pengrajin usaha kecil dan menengah.
Nilai ekspor furnitur Indonesia pada 2018 mencapai USD 1,79 miliar. Industri furnitur berperan menyerap tenaga kerja, sekitar 4,51 persen dari total tenaga kerja di sektor manufaktur.
Advertisement