Antisipasi Covid-19, Universitas Muhammadiyah Kaltim Tarik Mahasiswa Magang

Universitas Muhammadiyah Kaltim tarik seluruh mahasiswa magang untuk mengurangi resiko tertular Covid-19.

oleh Abdul Jalil diperbarui 15 Mar 2020, 10:38 WIB
Untuk mengantisipasi Covid-19, Universitas Muhammadiyah Kaltim hanya menggelar kuliah lewat media daring.

Liputan6.com, Samarinda - Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur langsung merespons cepat dampak penularan virus Corona Covid-19. Universitas yang berada di Samarinda ini menarik seluruh mahasiswanya yang sedang magang.

Wakil Rektor 1 Universitas Muhammadiyah Kaltim Ghozali mengatakan, langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi penyebaran Covid-19. Dia merinci saat ini ada 120 mahasiswa yang sedang magang di sejumlah Rumah Sakit dan Puskesmas.

Mereka akan tersebar ke sejumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kaltim. Sementara sudah ada sekira 100 mahasiswa yang terjadwal magang dalam dua minggu ini.

"Kita berikan penjelasan ke pihak pemberi magang adanya kondisi force majeure yang membutuhkan langkah prevensi primer dengan mengutamakan keselamatan mahasiswa," kata Ghozali saat dihubungi, Minggu (15/03/2020).

Kekhawatiran utama saat ini, tambah Ghozali, adalah terjadinya kondisi yang tidak diinginkan terkait penyebaran Covid-19. Hal ini mengingat penyebaran virus yang sangat cepat dan masih terbukanya mobilitas orang antar daerah dan antar negara.

Mobilitas itulah, sebutnya, sebagai media penyebaran virus Corona. Mengurangi aktivitas di ruang publik menjadi salah satu cara mencegah penyebaran virus itu.

"Langkah prevensi primer yang cepat diperlukan dalam situasi seperti ini, tanpa menunggu teridentifikasinya kasus yang positif," ujar Ghozali.


Perkuliahan Lewat Media Daring

Wakil Rektor 1 Universitas Muhammadiyah Kaltim Ghozali saat melepas mahasiswa magang beberapa waktu lalu.

Universitas Muhammadiyah Kaltim telah meliburkan seluruh civitas akademika terhitung sejak 16 hingga 28 Maret 2020. Proses belajar mengajar selanjutnya akan menggunakan media daring.

"Sebagai pengganti perkuliahan, seluruh dosen menggunakan media daring dengan aplikasi yang disediakan," kata Ghozali.

Pihak kampus juga telah menghimbau agar menunda perjalanan ke luar daerah dan luar negeri, terutama ke daerah atau negara yang teridentifikasi sebagai resiko tinggi penularan Covid-19. Sedangkan yang baru pulang dalam jangka waktu 14 hari terakhir diminta untuk membatasi interaksi secara fisik dengan orang sekitar.

"Jika dalam periode 14 hari tersebut mengalami demam, batuk, pilek sesak nafas dan gejala lain setelah bepergian dari daerah beresiko tinggi Covid-19, kami minta untuk segera memeriksanakn diri ke fasilitas kesehatan terdekat," papar Ghozali.

Untuk proses edukasi ke masyarakat, Ghozali meminta kepada mahasiswa dan unit kerja Universitas Muhammadiyah Kaltim untuk proaktif dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19. Mereka juga diminta untuk meningkatkan literasi kesehatan dan segera menangkal berita bohong soal virus Corona di tengah masyarakat.

Saksikan juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya