RSUD Margono Liburkan Perawat yang Interaksi PDP Corona Meninggal Dunia

RSUD Margono masih menunggu hasil lab dari Laboratorium Kemenkes, Jakarta. Langkah meliburkan tenaga medis adalah upaya untuk mengantisipasi, jika ternyata pasien tersebut memang positif Covid-19

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 15 Mar 2020, 12:38 WIB
Tim Dokter RSUD Prof DR Margono Soekarjo menggelar konferensi pers terkait dua pasien WNA China diduga terjangkit virus Corona. (Foto: Liputan6.com/Humas RSUD Margono Soekarjo/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banyumas - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Margono Soekarjo, Purwokerto, Jawa Tengah meliburkan seluruh tenaga medis yang berinteraksi dengan pasien dalam pengawasan virus Corona atau Covid-19 yang meninggal dunia, Sabtu sore.

Kepala Bagian Umum RSUD Margono, Veronica Dwi Winahyu mengaku tidak tahu pasti jumlah tenaga medis yang diliburkan. Tetapi, dari keseluruhan tim yang bertugas di ruang isolasi perawatan PDP Covid-19, jumlah yang diliburkan mencapai belasan orang.

Itu termasuk dokter dan perawat yang berinteraksi dengan pasien PDP Virus Corona yang meninggal dunia tersebut. Namun begitu, dia pun menegaskan bahwa pasien tersebut belum tentu positif Corona.

Pasalnya, pihak RSUD Margono masih menunggu hasil lab dari Laboratorium Kemenkes, Jakarta. Langkah meliburkan tenaga medis adalah upaya untuk mengantisipasi, jika ternyata pasien tersebut memang positif Covid-19.

“Ini untuk sementara kita liburkan dulu. Kemarin berapa orang ya, saya itu soalnya tim sih ya. Belasan jumlahnya,” katanya, Minggu, 15 Maret 2020.

Vero mengungkapkan, sementara ini diagnosa medis menyimpulkan bahwa pasien tersebut meninggal dunia karena gagal napas.

Ia pun menegaskan, gagal napas tidak semata identik dengan Corona, melainkan penyakit lainnya, seperti TBC dan lain sebagainya. Karenanya, tim juga menelusuri penyakit bawaan pasien tersebut.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Kendala Pemeriksaan Sampel Swab

Ilustrasi – Ruang tunggu pasien BPJS PBI di RSUD Margono Sukarjo, Purwokerto. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

“Apakah ada penyakit yang sebelumnya diderita. Karena pasien tersebut di Margono hanya 12 jam. Dari jam 3 pagi, hingga pukul 15.45 meninggal dunia. Itu kemarin karena gagal napas,” ucapnya.

Saat ini tim RSUD Margono Soekarjo juga masih merawat intensif dan mengisolasi dua pasien suspect virus Corona. Namun, sama seperti pasien Covid-19 yang meninggal dunia, status dua pasien yang berasal dari Banjarnegara dan Cilacap itu juga belum diketahui apakah positif atau negatif Corona.

Sebab, kedua pasien baru datang pada Kamis dan Jumat. Sampel swab dikirim dikirim hari itu juga dan butuh waktu perjalanan.

“Dan kita juga masih menunggu hasil lab, Mas. Karena pasien yang itu (dua lainnya), itu juga datang pada Kamis dan Jumat. Ini kita juga sedang lacak, Ma,” dia mengungkapkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona atau covid-19 yang dirawat di ruang isolasi RSUD Margono Soekarjo dilaporkan meninggal dunia, Sabtu sore (14/3/2020) pukul 15.45 WIB.

Pasien yang meninggal dunia merupakan rujukan dari Kebumen. Pasien tersebut masuk ke ruang isolasi Sabtu dinihari (14/3/2020) pukul 03.00 WIB. Pasien berjenis kelamin perempuan, usia 37 tahun. Pasien memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta.

Meski satu pasien meninggal dunia, RSUD Margono belum bisa memastikan apakah pasien tersebut positif virus Corona atau negatif. Pasalnya, sampel swab baru dikirimkan ke Laboratorium Litbangkes Kemenkes, Jakarta, pada Sabtu sore. Karenanya, belum diketahui hasil lab, positif atau negatif Corona.

Sebelumnya sebanyak sembilan pasien PDP Covid-19 telah dirawat di RSUD Margono. Pasien suspect virus Corona tersebut telah dipulangkan karena semuanya negatif virus Corona.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya