Corona, Kambing Hitam Penurunan Kunjungan Wisatawan Asing di Muarajambi?

Dampak mewabahnya virus Corona (Covid-19) turut mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan mancanegara di situs percandian Muarajambi.

oleh Gresi Plasmanto diperbarui 16 Mar 2020, 02:00 WIB
Rombongan wisatawan mancanegara saat berpose di candi Kedaton Muarajambi.. Foto ini dipotret akhir tahun 2019 lalu. (Liputan6.com / Desa Wisata Muara Jambi)

Liputan6.com, Jambi - Situs percandian Muarajambi merupakan situs peninggalan peradaban Buddha yang sudah cukup terkenal di luar negeri. Keberadaan situs ini telah menjadi andalan kunjungan wisawatan asing, terutama biksu dari mancanegara.

Namun pascameluasnya wabah virus Corona (Covid-19) turut berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan asing yang melawat ke situs percandian Muarajambi, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Tingkat kunjungan wisatawan asing yang berziarah ke situs ini menurun drastis.

"Dampaknya terasa banget, biasanya setiap bulan tidak pernah absen dari tamu mancanegara. Tapi sekarang ini karena wabah Corona tidak ada kunjungan tamu mancanegara," kata Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) cabang Muaro Jambi, Supriyadi kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Melesunya tingkat kunjungan wisatawan mancanegara, terutama biksu yang datang ke Muarajambi ini terjadi setelah pemerintah menghentikan penerbangan dari dan ke China untuk mengantisipasi wabah corona. Selama ini situs Muarajambi selalu menjadi tujuan biksu, terutama dari daratan Tiongkok.

Wisatawan asing yang melawat ke Muarajambi, umumnya mereka datang secara rombongan atau kelompok. Sedangkan, biksu yang datang ke Muarajambi, biasanya mereka melakukan perjalanan spiritual atau berziarah.

Tidak hanya menjadi tujuan utama biksu, situs percandian Muarajambi yang memiliki luas 3.981 hektare itu juga menjadi tujuan wisatawan asing dari negara di Asia dan Eropa yang melakukan kunjungan wisata sejarah dan budaya.

"Sekarang ini kunjungan didominasi oleh wisatawan lokal. Kalau yang kunjungan mancanegara menurun drastis," kata dia.

Sementara itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi mengaku belum memiliki data akurat terkait kunjungan wisatawan mancanegara di situs Muarajambi. Namun, menurut informasi dari pelaku industri wisata mengakui terjadi penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di percandian Muarajambi.

"Ada yang membatalkan kedatangan ke Muarajambi, salah satu penyebabnya itu karena filterwarning dari masing-masing pemerintah (China dan Singapura)," kata Kasi Promosi Disbudpar Provinsi Jambi, Jefry, yang merujuk informasi dari pelaku industri wisatawan di Muarajambi.

Objek wisata situs percandian Muarajambi untuk sementara waktu bergantung pada kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan lokal. Kondisi seperti ini tidak mungkin mengharapkan wisatawan mancanegera ditengah pembatasan penerbangan akibat dampak meluasnya wabah corona.

Wabah virus corona tak hanya mempengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara di Muarajambi. Menurut Kasi Pengembangan Daya Tarik Atraksi Wisata Disbudpar Jambi, Budi menjelaskan, virus corona yang menjadi wabah global, juga mempengaruhi kunjungan wisatawan mancanegera secara umum disejumlah destinasi wisata andalan di Provinsi Jambi.

"Wisatawan mancanegara di Kerinci pada bulan Februari juga turun sangat signifikan. Dan juga okupansi hotel di Jambi selama Januari-Februari menurun 30-40 persen. Menurunnya okupansi hotel ini juga dipengaruhi kunjungan wisatawan nusantara," kata Budi.


Manajemen Bandara Jambi Menyemprotkan Desinfektan

Petugas sedang menyemprotkan cairan desinfektan di terminal Bandara Sultan Thaha Jambi, Jumat (13/3/2020). Penyemprotan ini dilakukan untuk mengantisipasi wabah corona. (Liputan6.com / Dok Bandara Jambi)

Manajemen Angkasa Pura II bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) menyemprotkan disinfeksi di seluruh fasilitas Bandara Sultan Thaha Jambi. Penyemprotan cairan desinfektan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran bakteri dan virus Corona.

Para petugas itu menyemprotkan cairan desinfektan seperti pada bagian tombol lift dan tangga. Untuk menjaga kenyamanan penumpang di bandara, petugas menyemprotkan cairan desinfektan itu saat operasional terminal tengah kosong.

"Dilakukan di seluruh fasilitas terminal baik di area keberangkatan dan kedatangan," kata Executive General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi, M Hendra Irawan.

Pihaknya mengaku terus meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi potensi penularan virus corona di area bandara. Salah satunya dengan pengecekan suhu tubuh penumpang. Selain itu pengelola bandara juga menambah cairan pembersih tangan (hand sanitizer) yang ditempatkan di beberapa titik bandara Jambi.

Selain itu, Bandara Jambi juga menambah fasilitas alat pengukur temperatur digital secara mandiri yang terletak di sebelah eskalator menuju lantai bandara Jambi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya