Liputan6.com, Jakarta Sebelumnya, Sahil Singh, seorang advokat down syndrome sibuk menyiapkan pidato untuk peringatan Hari Down Syndrome Sedunia di PBB. Namun, penerbangannya ke markas PBB di Jenewa, Swiss dibatalkan akibat wabah Corona. Ia kemudian memutuskan untuk membuat pidato dalam bentuk video.
Pria berusia 23 ini adalah satu dari tiga perwakilan penyandang down syndrome India yang diundang PBB untuk World Down Syndrome Day 2020.
Advertisement
World Down Syndrome Day 2020 bertema ‘We Decide’. Tema ini sejalan dengan perjuangan Sahil dalam mendobrak stereotip.
“Saya ingin belajar sampai kelas 12 seperti kakak saya, tetapi orang tua saya tidak yakin saya bisa melakukannya. Saya bekerja keras dan akhirnya lulus kelas 12. Saya menunjukkan kepada orang tua saya bahwa saya bisa melakukannya. Sama dengan kecintaanku pada olahraga kriket. Ini adalah hal-hal yang akan saya bicarakan nanti dan saya ingin pidato saya menjadi viral!” katanya pada newzhook.com.
Bakat di Bidang Olahraga
Sahil yang lahir dengan down syndrome berhasil menjadi Juara Nasional Olimpiade Khusus sejak 2005, ia telah memenangkan medali dalam atletik, renang, kriket, bola basket, dan bola voli di tingkat individu. Dia secara teratur hadir di semua pertandingan olahraga yang diadakan di tingkat distrik, negara bagian dan nasional.
Ia juga sempat ikut serta dalam acara internasional seperti Olimpiade Khusus Asia-Pasifik Regional Games 2013 di Newcastle, Australia. Di sana ia memenangkan medali perak dalam gaya bebas akuatik 50 m.
Sebagai ketua olimpiade khusus di sekolahnya, ia mempromosikan inklusi melalui olahraga terpadu dan kegiatan kelompok. Penghargaan atas pencapaian luar biasa ini sangat berarti bagi orang tua Sahil, Dr Bhawna dan Rajneesh Singh.
Bhawna yang berprofesi sebagai spesialis kebidanan dan ginekologi mengaku kala itu masih banyak ketidaktahuan tentang Down syndrome.
“Tetapi kami tidak kehilangan harapan. Kami tahu bahwa intervensi dini membantu anak-anak dengan Down syndrome mencapai tonggak sejarah mereka dan terhubung dengan baik dengan teman sebaya. Saya mulai melatihnya berbicara, terapi kognisi, dan terapi lain bersama dengan para ahli dan itu berhasil.”
Advertisement
Percaya Diri dan Yakin
Keluarga bertekad untuk memastikan Sahil belajar di sekolah umum. Mereka pindah ke Lucknow, India dan mendaftarkannya di Study Hall, satu-satunya sekolah yang didirikan untuk mempraktikkan pendidikan terintegrasi.
Mereka menghadiri konferensi tentang down syndrome dan terhubung dengan para orang tua dari anak down syndrome lainnya. Di salah satu konferensi pada 2019, Sahil berbicara tentang perjalanannya dan pidatonya dilirik oleh PBB.
Dalam pidatonya di PBB, Sahil berencana untuk berbicara tentang tekad untuk mengejar tujuan. “Seperti hasratnya untuk kriket,” kata Bhawna. “Dia sangat menyukai permainan itu sehingga dia ingin bermain secara profesional, tetapi kami tidak yakin bahwa tim akan menerimanya.”
Sahil tetap yakin pada kriket dan dia sekarang berlatih di akademi kriket Lucknow. Sekarang dia punya rencana untuk kuliah. “Dia akan berbicara tentang keputusan yang telah dia buat dan bagaimana setiap orang memiliki hak untuk memilih,” tambah Bhawna.
Sahil saat ini bekerja sebagai Asisten Pelatih dalam Olahraga Olimpiade Khusus dan Yoga di Study Hall. “Dia ingin menjadi bintang rock” kata Bhawna, kebanggaan yang terlihat jelas dalam suaranya. "Dia ingin bersinar di seluruh dunia."