Bawaslu Kepri Khawatir Covid-19 Hambat Pilkada Serentak 2020

Terkait pencegahan penyebaran virus corona Covid-19, imbauan pemerintah agar menghindari tempat keramaian akan mempengaruhi sosialisasi Pilkada Serentak 2020.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 15 Mar 2020, 17:58 WIB
Logo Bawaslu (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Permasalahan virus corona Covid-19 berpotensial menghambat penyelenggaraan tahapan Pilkada Serentak 2020. Hal itu disampaikan Komisioner Bawaslu Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Indrawan.

"Kami mencermati perkembangan wabah Covid-19 yang melanda sejumlah provinsi hingga dilakukan penutupan sejumlah kawasan keramaian. Kondisi ini jika merambah hingga ke Kepri, tentu akan mengganggu pelaksanaan tahapan Pilkada, seperti sosialisasi," ujar Indrawan, seperti dilansir Antara, Minggu (15/3/2020).

Menurutnya, imbauan pemerintah agar menghindari tempat keramaian akan mempengaruhi sosialisasi, termasuk tugas pendataan pemilih secara faktual yang dilakukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih.

Indrawan memaparkan, strategi sosialisasi terhadap kebijakan Pilkada maupun yang berhubungan dengan pengawasan Pilkada, kemungkinan dilakukan dengan melibatkan media daring dan media sosial.

"Kalau verifikasi data pemilih harus dilakukan secara faktual. Artinya tidak dapat dihindari pertemuan antara petugas dengan warga," ucap dia.

Selain itu, lanjutnya, kampanye akbar Pilkada Serentak 2020 yang dilakukan oleh pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, dipastikan akan melibatkan banyak orang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tunggu Keputusan

ilustrasi Pilkada serentak

Oleh karena itu, lanjut Indrawan, Bawaslu Kepri dan jajarannya masih menunggu keputusan dari Bawaslu RI terkait persoalan tersebut.

"Kami berharap pemerintah segera mendapatkan antivirus COVID-19 sehingga agenda-agenda penting negara dapat dilaksanakan secara maksimal," jelas Indrawan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana menyatakan 82 dari 90 orang yang sempat menjalani observasi negatif Covid-19 berdasarkan hasil uji sampel di laboraturium Kementerian Kesehatan.

Delapan orang lainnya masih menjalani karantina dan observasi di ruang isolasi di Rumah Sakit Ahmad Tabib di Tanjungpinang dan di sejumlah rumah sakit di Batam.

"Ada dua pasien baru di Rumah Sakit Ahmad Tabib, satu di antaranya baru tadi pagi dirawat di rumah sakit. Sementara enam pasien lainnya dirawat secara intensif di Batam," kata Tjetjep.

Sampai sekarang, kata dia, Kepri masih terbebas dari Covid-19. Masyarakat tidak perlu panik menghadapi Covid-19.

Meski demikian, masyarakat tetap harus mewaspadai virus mematikan tersebut dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kebersihan pada diri sendiri dan lingkungan.

"Cuci tangan dengan sabun sebelum makan," imbaunya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya