Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan akan membatasi interaksi langsung dengan sangat terbatas, menyusul wabah virus Corona yang telah menginfeksi ratusan orang di Indonesia.
Keterangan resmi Biro Perencanaan dan Informasi Kemenko Marves mencatat, kegiatan Luhut akan terus berjalan normal, meskipun interaksi fisiknya dibatasi. Kegiatan konferensi pers yang rutin dilakukan juga tidak akan dilakukan hingga pandemi Corona mereda.
Penyampaian informasi akan dilakukan melalui media alternatif, yaitu rilis media (press release) dalam bentuk teks maupun video atau konferensi pers secara langsung melalui akun Instagram Kemenko Marves @kemenkomarves.
Baca Juga
Advertisement
"Ini adalah salah satu upaya kami di Kemenko Marves untuk menjaga kesehatan bersama, baik di dalam kementerian maupun dengan media/wartawan," demikian tertulis dalam keterangan tersebut, sebagaimana dikutip Liputan6.com, Senin (16/03/2020).
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan hal yang sama, yaitu membatasi kontak fisik dan menghindari kerumunan untuk mencegah penularan virus Corona. Informasi resmi dari Erick akan disampaikan melalui rilis media dan konferensi pers di akun media sosial.
Hal ini gencar dilakukan setelah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi positif terinfeksi virus Corona. Saat ini, kondisi Menhub sudah stabil dan orang-orang yang berinteraksi langsung dengan Menhub dalam jangka waktu tertentu tengah diperiksa kesehatannya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gara-Gara Corona, BI Kembali Pangkas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global
Bank Indonesia (BI) kembali melakukan revisi terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2020. Perubahan tersebut dilakukan lantaran efek virus corona terhadap perekonomian baik di skala global maupun nasional semakin terasa.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan, pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini akan menurun hingga 2,7 persen.
Prediksi tersebut turun dibanding hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Februari 2020 lalu, yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun ini berada pada kisaran 3,0-3,1 persen.
"Tapi memang nampaknya pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini akan lebih rendah dari 3 persen. Mungkin 2,8 sampai 2,7 persen, karena memang ada gangguan global supply chain dan gangguan ekonomi di negara-negara maju seperti Amerika (Serikat)," jelasnya dalam acara Forum Diskusi Infobank di Pullman Hotel, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Sedangkan pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia, ia menyebutkan pemerintah masih bisa mempertahankannya di kisaran 5,0-5,4 persen. Angka tersebut masih sama seperti hasil RDG pada Februari lalu.
Advertisement