Saling Mendukung, Suami Istri Ini Raih Doktor Bersama di ITS

Pada wisuda ITS ke-121, ada pasangan suami istri yang berhasil lulus dari program doktoral Departemen Statistika ITS dengan bersamaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2020, 08:20 WIB
Muhammad Ahsan dan Hidayatul Khusna, pasutri yang diwisuda bersama sebagai doctor Statistika di ITS. (Foto: Dok ITS)

Liputan6.com, Jakarta - Pada wisuda ke-121 Institut Teknologi Nopember 2020 yang digelar Sabtu, 14 Maret 2020 mencatat sejumlah hal menarik. Untuk pertama kalinya, wisuda di ITS digelar tanpa salaman dan membagikan hand sanitizer. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (COVID-19).

Akan tetapi, bukan itu saja. Pada wisuda ITS tersebut ada pasangan suami istri yang berhasil lulus dari program doktoral Departemen Statistika ITS dengan bersamaan. Pasangan itu resmi menyandang gelar doktor dalam wisuda ke-121 ITS yang digelar di Graha Sepuluh Nopember ITS.

Mengutip laman ITS, pasangan yang menempuh sidang terbuka promosi doktor secara bersamaan pada 19 November 2019 ini baru mengenal satu sama lain saat memulai studi doktoralnya.

Sama-sama memiliki keinginan untuk studi lanjut, keduanya sempat mendaftarkan diri dalam program beasiswa luar negeri sebelum akhirnya diterima sebagai mahasiswa Program Menuju Doktor Sarjana Unggul (PMDSU) pada 2015.

"Kami pertama kali kenal dari PMDSU, kebetulan satu promotor dan saling mengenal, kemudian menikah pada 2016,” ungkap sang istri yang kerap disapa Khusna tersebut.

Perempuan yang juga menempuh pendidikan sarjananya di ITS tersebut mengungkapkan ia tengah hamil ketika menjalani uji kelayakan sebagai doktor pada pertengahan 2019. "Sampai saat sidang terbuka, umur kandungan saya memasuki bulan keenam,” imbuhnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Saling Mendukung dan Menyemangati

Muhammad Ahsan dan Hidayatul Khusna bersama para promotor dan sivitas akademika Departemen Statistika ITS saat usai sidang terbuka promosi Doktor. (Foto: Dok ITS)

Mengandung sembari menyelesaikan disertasi diakui Khusna memang tak mudah. Ia menyatakan dirinya harus pandai dalam membagi waktu agar dapat beristirahat dengan cukup.

“Saya usahakan semua tugas dan hal lain yang berkaitan dengan penelitian selesai sebelum malam hari,” tegasnya.

Ia juga berpendapat, keberhasilan seorang calon doktor tak hanya dipengaruhi oleh kecerdasan dan manajemen waktu semata, tetapi juga oleh kesabaran, ketekunan, dukungan serta lingkungan yang positif.

"Ketika seringkali penelitian tidak menemukan jalan keluar, maka perlu kesabaran untuk tetap on the track,” ujar perempuan kelahiran 19 Mei 1994 tersebut.

Dalam perjuangan merampungkan penelitiannya, pasangan doktor ke-32 dan ke-33 Departemen Statistika ITS ini mengaku saling mendukung dan menyemangati satu sama lain.

Bahkan, tak jarang keduanya berdiskusi dan saling koreksi terkait penelitian yang sedang dikerjakan. “Menarik rasanya bisa belajar dan kesana kemari bersama-sama,” ucap sang suami, yang akrab disapa Ahsan ini.


Tetap Bersabar dan Jangan Berhenti Berkarya

Institut Teknologi Surabaya (ITS) membuka pendaftaran mahasiswa melalui Jalur Mandiri

Berkat dukungan satu sama lain, Ahsan menambahkan, pasangan suami istri tersebut bisa lulus dengan predikat Cumlaude secara bersamaan. Khusna berhasil meraih gelar doktor dengan disertasi berjudul Pengembangan Diagram Kontrol Maximum Multivariate Cumulative Sum (Max-MCUSUM) untuk Data Berautokorelasi.

Sedangkan Ahsan dengan penelitian disertasinya yang berjudul Pengembangan Diagram Kontrol Multivariat Berbasis PCA Mix untuk Deteksi Intrusi.

Lelaki asal Makassar tersebut juga bersyukur dapat mengikuti berbagai program penelitian dan konferensi internasional melalui PMDSU bersama-sama sang istri.

Keduanya bahkan menerima beasiswa program Peningkatan Kualitas Publikasi Ilmiah (PKPI) / Sandwich-Like di Universiti Teknologi Malaysia (UTM) selama empat bulan sejak Oktober 2018.

Selain itu, semasa pendidikan Khusna dan Ahsan aktif menelurkan penelitian yang terpublikasi internasional dan terindeks Scopus.

Sang suami yang juga aktif meneliti di Laboratorium Statistika Bisnis dan Industri tersebut berhasil mempublikasikan 16 artikel terindeks Scopus. Sedangkan Khusna, meski mengaku masih belajar menulis jurnal berstandar internasional telah menerbitkan lima artikel terindeks Scopus sebagai penulis utama.

Pasangan yang tengah berbahagia atas kelahiran buah hatinya beberapa waktu lalu ini berpesan, meski menempuh proses panjang dalam setiap perjalanan menuju sukses, sabar adalah kunci utamanya. “Tetap bersabar, saling mendukung satu sama lain, dan jangan berhenti berkarya,” tutur Ahsan berbagi tips.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya