RS Pelni Tiadakan Jam Besuk Pasien Guna Cegah Penyebaran Corona

hal ini sebagai langkah kebijakan pengurangan keramaian, sebagaimana instruksi Gubernur DKI Jakarta dalam mencegah penyebaran COVID-19.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 16 Mar 2020, 09:42 WIB
Sejumlah penumpang menggunakan masker saat antre memasuki kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Bundaran HI Jakarta, Selasa (3/3/2020). Penumpang dengan gejala demam tinggi dilarang masuk dan menggunakan MRT sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona Covid 19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Rumah Sakit Pelni Dr. Dewi Fankhunigdyah mengatakan, pihaknya mulai Senin 16 Maret sampai 30 Maret 2020, memberlakukan peraturan tidak memperbolehkan pasien yang sedang dirawat dibesuk oleh keluarga ataupun kerabat. 

Menurut dia, hal ini sebagai langkah kebijakan pengurangan keramaian, sebagaimana instruksi Gubernur DKI Jakarta dalam mencegah penyebaran COVID-19.

"Pasien hanya diperkenankan ditunggu oleh satu orang penunggu yang sudah mendapat surat izin tunggu dari manajemen ataupun yang memegang kartu tunggu pasien," kata Dewi dalam keterangannya, Senin (16/3/2020).

Dia menegaskan, kebijakan ini sudah diedukasikan ke masyarakat sejak hari Minggu 15 Maret 2020. Selain merujuk kepada kebijakan Gubernur DKI, juga untuk melindungi pasien RS Pelni.

"Kebijakan ini ditunjukan untuk melindungi pasien-pasien RS Pelni dari infeksi yang mungkin saja dibawa oleh pengunjung dari luar," jelas Dewi.

Di sisi lain, dia juga membantah bahwa ada pasien positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakitnya.

"Saat ini Rumah Sakit Pelni bukanlah rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien dengan positif COVID-19. Sehingga RS Pelni tidak sedang merawat pasien dengan status positif COVID-19. Apabila ditemukan pasien yang datang dan terbukti positif COVID-19, RS Pelni akan merujuk kepada rumah sakit yang telah ditunjuk oleh pemerintah," ujar Dewi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tetap Waspada

Aktivitas tim medis saat menangani pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau COVID-19 di ruang isolasi Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2020). Sebanyak 10 dari 31 pasien yang dipantau dan diawasi RSUP Persahabatan merupakan pasien rujukan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

 

Sebagaimana himbauan Gubernur DKI, masih kata dia, meminta pasien dan keluarga tetap waspada namun tidak panik dalam menghadapi kondisi ini.

“Mari kita hadapi kondisi ini dengan tetap menjaga kesehatan dan Kebersihan dari diri sendiri. Mengurangi kontak fisik akan membantu anda terhindar dari wabah ini,” dia memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya