Cegah Covid-19, Ini Hal yang Harus Anda Siapkan Saat Karantina dan Isolasi

Beberapa orang yang dikarantina di rumah masing-masing mengatakan, mereka mengambil kesempatan ini untuk menonton film favorit mereka, atau membaca beberapa buku. Beberapa orang juga bermain game asah otak.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 16 Mar 2020, 17:00 WIB
Konsumen mencari tepung di rak yang hampir kosong di sebuah pasar swalayan di London, 3 Maret 2020. PM Inggris Boris Johnson pada Selasa menetapkan rencana aksi pemerintah untuk mengatasi penyebaran COVID-19, menyusul bertambahnya kasus infeksi di negara itu yang telah mencapai 51 orang. (Xinhua)

Liputan6.com, Jakarta Saat isolasi di rumah dalam pencegahan virus corona, sepertinya belum cukup Anda membiasakan diri untuk sanitasi, seperti mencuci tangan minimal 20 detik dengan sabun dan air mengalir ataupun rutin mendesinfeksi setiap sudut rumah.

Sebagai pengingat, karantina dan isolasi bukanlah hal yang sama. Jika karantina diberlakukan pada orang yang pernah kontak dengan infeksi dan kemungkinan akan sakit, bahkan jika saat itu ia tampak sehat-sehat saja. Maka isolasi untuk orang yang sakit dan didiagosis mengidap COVID-19 dan menjadi ancaman bagi keluarga dan pengunjung.

Ada juga istilah 'self-quarantined' atau karantina diri sendiri bagi mereka yang tidak tahu apakah mereka pernah kontak dengan penderita COVID-19, namun tinggal di rumah untuk mencegah risiko benar-benar sakit dan menularkan pada orang lain. 

Tentu jika Anda memiliki gejala terkait virus corona, CDC menginstruksikan Anda untuk menghubungi tenaga medis langsung. 

Kementerian Kesehatan sendiri telah menggagas pusat kontak 119 sebagai layanan cepat tanggap darurat kesehatan. Setiap pemerintah daerah didorong membangun layanan serupa atau membuat nomor cepat tanggap lain seperti 112 di Jakarta.

Untuk semua tujuan tersebut, berikut ini merupakan panduan untuk orang sehat yang ingin tinggal di rumah agar mencegah tertular dan menularkan virus. Terutama di Indonesia yang alat tes nya masih terbatas, orang-orang mengharapkan karantina diri untuk mencegah keduanya, mengutip berbagai sumber:

1. Penggunaan masker saat sakit

Tenaga kesehatan ahli selalu menekankan bahwa masker tidak efektif untuk masyarakat yang tidak menunjukkan gejala apapun terkait virus. Masker hanya digunakan untuk orang yang sakit, tenaga medis yang merawat pasien, dan orang-orang yang mengalami gejala mirip flu. Masker berpotensi mencegah penyebaran virus dari Anda ke orang lain.

2. Makanan yang harus dipersiapkan 

Saat ini, Anda tidak perlu mengantre di swalayan karena sudah ada layanan antar seperti Freshmart, Alfacart, dan sebagainya (tergantung masing-masing daerah) yang bisa mengantarkan barang belanjaan, termasuk sayuran, beras, kacang-kacangan, buah, dan lain-lain hingga ke rumah.

Utamakan bahan makanan di atas yang wajib Anda siapkan untuk 2 minggu Anda di rumah. Makanan lainnya yang dapat Anda beli yaitu makanan beku dan kaleng jika Anda senang memasak di rumah.

Anda juga bisa menambah daftar makanan penenang seperti cokelat, teh dan kopi meskipun itu tidak efektif. Menurut Chris Aiken, MD, seorang psikiatri menjelaskan hubungan coklat dan kesehatan mental. Menurutnya, selain mengandung kafein, cokelat juga mengandung bahan lain yang memberi efek mengubah perasaan menjadi lebih baik, mengutip dari PsychiatricTimes.

Sebaiknya Anda hanya mengonsumsi makanan sehat untuk menjaga kesehatan. Jangan memancing pertahanan sistem kekebalan tubuh dengan mengonsumsi makanan instan atau makanan cepat saji.

Catatan: Jika Anda mengkhawatirkan Anda dan pengantar pesanan Anda aman, Anda bisa membuat catatan meminta mereka meninggalkan barang tersebut di depan pintu untuk mengurangi kontak penyebaran virus.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:


3. Barang lain yang perlu Anda siapkan

Sebuah aplikasi Mapel di industri market place di sela-sela peluncuran di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Platform Mapel yang mengusung slogan belanja senang harga senang menghadirkan produk-produk yang dijual dengan harga terbaik. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

- Sabun mandi dan sabun cuci tangan

- Hand sanitizer

- Tisu dan tisu toilet

- Popok (jika punya anak kecil)

- Penyaring air agar bisa minum tanpa harus membeli air kemasan

- P3K, seperti aspirin, ibuprofen dapat membantu meredakan sakit kepala dan nyeri serta menurunkan demam.

Marguerite Neill, seorang ahli penyakit menular di Brown University, mengatakan kepada New York Times bahwa setiap orang harus memiliki pasokan obat-obatan mereka minimal untuk 30 hari.

- Jika seseornag di rumah menggunakan alat bantu pendengaran, American Red Cross menyarankan untuk menyediakan baterai ekstra

- Suplemen dan vitamin. Karena bisa saja makanan yang Anda konsumsi tidak memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda.

- Perawatan hewan peliharaan (jika Anda memiliki hewan peliharaan). Karena meskipun Anda disarankan CDC membatasi diri kontak dengan hewan peliharaan, namun hewan peliharaan Anda membutuhkan perawatan rutin.

Persiapkan juga mental Anda

Associated Press menlaporkan, beberapa orang yang dikarantina di rumah masing-masing mengatakan, mereka mengambil kesempatan ini untuk menonton film favorit mereka, atau membaca beberapa buku. Beberapa orang juga bermain game asah otak.

Dalam kasus karantina, kesehatan mental Anda juga harus dipertimbangkan. Pastikan di rumah ada sesuatu yang dapat menghibur Anda, seperti buku, permainan papan, permainan kartu dan sebagainya. Red Cross merekomendasikan games dan aktivitas fisik untuk anak-anak, mengutip dari BusinessInsider.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya