Ini Penjelasan MRT soal Penumpukan Penumpang Hari Ini

Layanan angkutan umum pada hari ini bukan ditujukan untuk mobilitas pekerja normal ke kantor yang sudah diimbau untuk bekerja dari rumah.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 16 Mar 2020, 13:14 WIB
Sejumlah penumpang menggunakan masker saat antre memasuki kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Bundaran HI Jakarta, Selasa (3/3/2020). Penumpang dengan gejala demam tinggi dilarang masuk dan menggunakan MRT sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona Covid 19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan mengurangi armada bus Transjakarta dan rangkaian kereta MRT yang diputuskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ternyata berdampak terhadap penumpukan penumpang di halte-halte.

Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin pun angkat bicara soal ini.

"Pembatasan operasional MRT Jakarta hari ini sejalan dengan koordinasi dengan pemerintah sebelumnya untuk membatasi pergerakan di perkotaan," kata Muhamad dalam keterangannya, Senin (16/3/2020).

Dia menuturkan, pemerintah sebelumnya telah mengimbau warga untuk bekerja di rumah, belajar dan beribadah di rumah.

"Oleh karenanya, MRT Jakarta sebagaimana arahan pemerintah untuk angkutan umum di Jakarta pada hari ini sebetulnya difokuskan hanya khusus untuk pekerja yang masih perlu menangani penanganan Covid-19 seperti pekerja medis, dan pelayanan publik yang memang tidak bisa dikerjakan dari rumah," ungkap Muhamad.

"Layanan angkutan umum pada hari ini bukan ditujukan untuk mobilitas pekerja normal ke kantor, yang sudah diimbau untuk bekerja dari rumah," lanjut dia.

Dia menuturkan, pihaknya tengah melakukan evaluasi antrean calon penumpang memasuki 4 stasiun MRT pagi hari ini, yaitu stasiun Lebak Bulus, stasiun Fatmawati, stasiun Cipete Raya dan stasiun Dukuh Atas BNI.

"Sementara ini antrean di 9 stasiun MRT lainnya masih normal. Sedangkan social distancing di dalam stasiun dan di dalam kereta juga sudah berjalan. Hasil evaluasi tersebut akan kami review bersama pemerintah dalam waktu dekat," tegasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tambahan Petugas

Selain itu, Muhamad juga mengatakan akan ada tambahan petugas yang bakal memastikan ada jarak yang cukup antarpenumpang yang mengantre hingga ke luar halte. Sesuai Protokol Pemerintah dalam penanganan Covid-19, jarak yang disarankan yaitu satu meter antarorang.

"Kami sedang mengupayakan untuk menambah personel guna membantu pengaturan antrean penumpang yang di luar stasiun agar lebih lancar dan teratur serta berjarak antar satu penumpang dengan penumpang lainnya," ujar Muhamad.

Dia meminta kesadaran para penumpang dengan sadar diri mengatur jarak saat mengantre di dalam maupun di luar stasiun MRT.

"Kami pertama memprioritaskan keamanan dan keselamatan penumpang terlebih dahulu, dan dalam konteks ini mencegah penyebaran infeksi Corona terlebih dahulu," lanjut Muhamad.

Dia juga menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan penumpang karena telah menunggu dan mengantre lama saat hendak menggunakan kereta MRT pada hari ini. Pihaknya pun bakal mengupayakan secara maksimal untuk menangani kepadatan penumpang.

Biarpun begitu, MRT tetap akan melanjutkan pembatasan layanan operasi kereta MRT sebagai upaya pencegahan wabah virus Corona. Masyarakat pun diminta dapat memahami kebijakan tersebut. Menurut Muhammad, penggunaan MRT memiliki potensi risiko lebih tinggi.

Sebab, kereta MRT tertutup, menggunakan pendingin udara, dan berada di bawah tanah dibandingkan area terbuka yang memiliki sirkulasi udara dengan suhu cuaca 27 derajat Celcius ke atas.

Selain membatasi layanan operasi, MRT tetap melanjutkan pemeriksaan suhu dan melarang penumpang dengan demam tinggi masuk di seluruh stasiun. Petugas MRT pun bakal bertindak mengarahkan penumpang dalam kondisi demam tinggi kepada petugas kesehatan terdekat.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya