Liputan6.com, Vatikan - Pandemi Virus Corona COVID-19 sedang melonjak di Italia, sehingga otomatis turut berdampak ke Takhta Suci Vatikan. Proses ibadah yang biasanya ramai kini harus ditiadakan.
Dilaporkan VOA Indonesia, Senin (16/3/2020), Pekan Suci biasanya merupakan salah satu waktu tersibuk dalam satu tahun bagi Paus Fransiskus, di mana puluhan ribu orang datang dari berbagai penjuru dunia untuk ikut dalam perayaan kebangkitan Yesus.
Baca Juga
Advertisement
Masih belum jelas bagaimana Paus melangsungkan peringatan itu, atau di mana tepatnya, karena Vatikan belum memberi rincian lebih jauh.
Ketika otorita kesehatan Italia memerintahkan agar warga sedapat mungkin tinggal di rumah untuk mencegah meluasnya wabah Virus Corona, Paus Fransiskus meninggalkan Vatikan untuk melakukan kunjungan kejutan ke dua gereja.
Sebuah penjelasan di situs Kepausan hari Sabtu kemarin mengatakan umat beriman dapat mengikuti acara-acara yang disiarkan secara langsung melalui internet atau televisi, tetapi tidak ada seorang pun yang dapat ikut secara aktif.
Vatikan mengatakan perjalanan Paus itu termasuk jalan kaki singkat hari Minggu kemarin di jalan utama Kota Roma untuk mendoakan agar wabah Virus Corona segera berakhir, ujar juru bicara Vatikan Matteo Bruni.
Paus Fransiskus berdoa di Basilika Santo Maria Maggiore, kemudian pergi ke sebuah gereja di mana terdapat sebuah kayu salib yang dibawa dalam prosesi gereja tahun 1522 di Roma ketika kota itu dilanda wabah.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sektor Olahraga Terdampak
Pelatih Timnas Italia, Roberto Mancini, sudah tidak mempedulikan gelaran Piala Eropa 2020 yang jadwalnya belum pasti. Ajang ini menjadi tidak pasti karena merebaknya wabah virus Corona.
Awalnya, Piala Eropa 2020 dijadwalkan bergulir pada Juni hingga Juli 2020. Namun, ajang ini bisa saja diundur karena beberapa kompetisi di Eropa, termasuk Liga Champions dan Liga Europa mengalami penundaan.
Terlebih di Italia, Serie A saja sudah ditunda hingga 3 April 2020. COVID-19 menjadi alasan tertundanya kasta tertinggi di sepak bola Italia.
Di luar China, tempat wabah ini pertama kali ditemukan, Italia merupakan negara yang paling banyak terindikasi virus Corona. Tercatat, di Italia, ada 24.700 kasus, 1.809 di antaranya berakhir dengan kematian.
"Kami harus menunggu hingga Selasa untuk mengetahui apakah UEFA akan memutuskan menunda Piala Eropa 2020. Masalah yang kami hadapi di Italia dalam 15 hari terakhir sekarang akan terlihat di negara-negara lainnya," kata Mancini, dikutip Football Italia.
Advertisement