Pemerintah Dinilai Masih Dilema Atasi Virus Corona dan Selamatkan Ekonomi

Pemerintah Indonesia dinilai belum bisa mengeluarkan kebijakan yang tepat.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2020, 14:15 WIB
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersiap memimpin rapat terbatas penanganan kekerasan terhadap anak di Kantor Presiden, Kamis (9/1/2020). Jokowi meminta jajarannya memprioritaskan pada aksi pencegahan yang melibatkan keluarga sekolah serta masyarakat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengatakan lockdown atau karantina wilayah merupakan salah satu upaya prioritas penanggulangan pandemik virus Corona. Alasannya, perkembangan virus Corona dianggap mengkhawatirkan.

Sementara pemerintah terlihat ragu dalam mengambil tindakan mengatasi covid-19.

"Pemerintah seakan dihadapkan pada dilema antara upaya yang benar-benar fokus mengatasi virus Corona dengan upaya menyelamatkan perekonomian," kata Pieter kepada Merdeka.com di Jakarta, Senin (16/3).

Pieter mempertanyakan beberapa kebijakan stimulus yang sudah dikeluarkan pemerintah untuk membantu dunia usaha. Apakah pemerintah sudah mempersiapkan kebijakan untuk kondisi terburuk.

Dia menilai selama ini pemerintah masih terlihat tanggung dalam menangani virus Corona. Dia khawatir dengan penanganan serba tanggung ini bakal menimbulkan ledakan korban virus Corona.

"Yang pada ujungnya akan memaksa pemerintah mau tidak mau melakukan lockdown atau isolasi," tutur Pieter.

Kondisi terburuk ini bakal terjadi jika penanganan virus Corona dilakukan tanpa perencanaan matang, serta ketika jumlah korban sudah tidak tertanggulangi. Maka, lanjut dia, proses recovery-nya akan jauh lebih lama dan dampak negatifnya terhadap perekonomian justru akan jauh lebih besar.

Jika hal ini tidak diantisipasi dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia bakal mengalami krisis ekonomi seperti yang pernah dialami pada 1998. Namun, hal ini masih bisa diantisipasi dengan persiapan dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kebijakan Tak Tepat

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (ketiga kanan) memimpin ratas penanganan banjir di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/1). Jokowi meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil hingga Gubernur Banten Wahidin Halim mengevaluasi penanganan banjir. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sayangnya, kata Pieter, sejauh ini pemerintah Indonesia belum bisa mengeluarkan kebijakan yang tepat.

"Pemerintah terlihat tidak punya persiapan untuk kondisi yang terburuk," ujar Peiter.

Untuk itu, sebaiknya pemerintah mempersiapkan rencana yangg komprehensif dalam mengatasi virus corona. Harus ada plan A, plan B hingga perencanaan apabila kondisi terburuk terjadi.

Sebab, sejauh ini Pieter melihat kebijakan yang diambil pemerintah tanpa perencaan detail. Misalnya imbauan untuk mengurangi aktivitas manusia. Faktanya, masih banyak instansi pemerintah dan perusahaan yang masih buka kantor.

Lalu, kendaraan umum massal dikurangi. Akibatnya terjadi antrean panjang di hampir semua kendaraan publik.

"Ini benar-benar tidak terencana dengan baik," kata Pieter mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya