Gara-Gara Covid-19 Tesla Izinkan Karyawan Rakit Mobil di Rumah, Benarkah?

Akibat semakin meluasnya wabah virus Covid-19, banyak pabrikan yang mengumumkan untuk mengizinkan karyawannya bekerja dari rumah. Bagaimana dengan Tesla?

oleh Arief Aszhari diperbarui 17 Mar 2020, 10:06 WIB
Elon Musk ingin membuka fasilitas produksi baru diluar Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Akibat semakin meluasnya wabah virus Covid-19, banyak pabrikan yang mengumumkan untuk mengizinkan karyawannya bekerja dari rumah. Tidak ingin kalah dengan raksasa otomotif lainnya, pabrikan mobil listrik, Tesla juga memberikan instruksi serupa, bahkan lebih jauh jenama asal Amerika Serikat ini memungkinkan para pekerjanya membangun mobil di rumah.

Ide tersebut, dikatakan datang langsung dari Elon Musk, menurut Sekertaris Pribadinya, Cassandra Clearlyfakeperson.

Perwakilan Humas Tesla, Eugene McNotreal, seperti dikutip Jalopnik, memberikan salinan intruksi yang diberikan Musk kepada karyawan.

"Karyawan yang memiliki alat stempel logam berskala besar di rumah, akan diminta untuk membawa pulang beberapa gulungan alumunium sehingga mereka dapat memberi stempel di kap dan pintu,"

"Karyawan yang memiliki penempaan besar di halaman belakang, mungkin diminta untuk memesan baja batangan dari pemasok untuk dipasang di lengan suspensi dan rakitan pemasangan motor," tulis Tesla dalam pernyataannya seperti dikutip dari Jalopnik, Selasa (16/3/2020).

Tidak hanya sampai di situ, pernyataan berlanjut hingga ke file CAD dan dokumentasi teknik lainnya. Bahkan, tersedia cara bagi karyawan untuk mengkoordinasikan pengiriman mobil yang sebagian telah diselesaikan di rumah karyawan lain, dan menjemput mobil untuk dibawa ke rumah karyawan lain untuk mengkontrol kualitas.

Namun, jangan terkagum-kagum terlebih dahulu dengan kecanggihan Tesla. Pasalnya, hal tersebut ternyata hanyalah gurauan, yang tak lain merupakan tulisan satir yang dikeluarkan oleh Jalopnik.


Akibat Covid-19, Produsen Mobil Ini Beralih Jadi Pembuat Masker dan Hand Sanitizer

Wabah virus Corona atau Covid-19 yang terjadi di banyak negara di dunia ini belum mereda. Bahkan, di Indonesia ratusan orang dinyatakan positif terpapar covid-19.

Melihat kondisi tersebut, salah satu pembuat kendaraan listrik, BYD, telah mengalihfungsikan produksinya untuk membuat masker.

Bahkan, jenama asal Cina ini mengatakan, telah membuat lima juta master per hari, untuk memerangi pandemi virus corona yang telah menewaskan hampir 3.200 orang di Negeri Tirai Bambu.

Pembuat mobil yang berbasis di Shenzen ini dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari reuters, Senin 916/3/2020), mulai bekerja untuk membangun jalur produksi masker pada akhir Januari.

Selain itu, BYD juga telah memproduksi sekitar 300 ribu botol pembersih tangan atau hand sanitizer setiap hari.

Sekedar informasi, sudah lebih dari 134.500 orang terinfeksi Covid-19 secara global, dan lebih dari 4.900 meninggal dunia. Menurut perhitungan pemerintah, jumlah kasus di Cina, mencapai 80.813 orang.

Ketika pabrik-pabrik di Cina, mulai melanjutkan pekerjaan, beberapa telah memasang kembali jalur produksi untuk membuat masker dan pakaian medis untuk memenuhi lonjakan permintaan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya