Cegah Sebaran Covid-19, DKI Terapkan Sistem Ganjil Genap untuk Ambil Pangan Subsidi

Jam operasional pengambilan pangan subsidi di Jakarta masih sama.

oleh Ika Defianti diperbarui 16 Mar 2020, 15:21 WIB
Warga menunjukkan KJP dan kebutuhan pokok yang dibeli dari Program Pangan Murah di RPTRA Utakara Beriman, Jakarta, Kamis (20/6/2019). Program tersebut juga bertujuan meningkatkan gizi warga pemegang Kartu Lansia Jakarta, PPSU, PHL, PJLP, UMP, serta penghuni Rusun Pemda. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin menyatakan, pihaknya memberlakukan sistem ganjil genap untuk pengambilan pangan bersubsidi di outlet Pasar Jaya. Hal itu dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di DKI Jakarta.

"Pengambilan pangan bersubsidi, mulai tanggal 16 Maret 2020 berlaku ganjil genap sesuai dengan nomor terakhir pada kartu," kata Arief saat dihubungi, Senin (16/3/2020).

Dia menjelaskan, untuk angka terakhir ganjil dapat mengambil pangan subsidi pada tanggal ganjil, begitu juga sebaliknya.

Penerima pangan bersubsidi di DKI Jakarta adalah pemilik Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Pekerja Jakarta (KPJ), Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ), Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), dan Pegawai Harian Lepas (PHL).

"Jam operasional masih tetap sama, hanya penyebaran KJP diberlakukan ganjil genap," kata Arief  menjelaskan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Pasar Tradisional Masih Buka

Aktivitas jual beli menggunakan kantong plastik di pasar tradisional di Jakarta, Kamis (9/1/2020). Berdasarkan Pergub Nomor 142 Tahun 2019, para pengelola usaha bisa dikenakan denda mencapai Rp 25 juta apabila melanggar aturan tentang penggunaan kantong plastik. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sementara itu, dia menyatakan, pasar tradisional di Jakarta hingga saat ini masih beroperasi seperti biasa.

Meskipun saat ini sejumlah tempat wisata dan sekolah tutup sementara untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Pasar tradisional tetap buka hingga menunggu keputusan Pemprov berikutnya dan membatasi akses masuknya per hari ini," ujar dia.

Selian itu, dia juga menyebut pihaknya melakukan sosialisasi kepada para pedagang terkait virus corona. Hand sanitizer dan pengecekan suhu badan juga disediakan di pintu masuk pasar.

"Sore atau malam hari melakukan penyemprotan disinfektan di titik-titik yang cukup rawan virus menempel," ucapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya