Liputan6.com, Kuala Lumpur- Kompleks pemurnian dan petrokimia di Johor, Malaysia, kebakaran pada Minggu (15/3/2020) malam waktu setempat. Kebakaran dan ledakan itu menewaskan 5 orang.
Seorang pejabat di departemen pemadam kebakaran dan penyelamatan negara bagian Johor, yaitu Pauzan Ahmad, mengatakan pada Senin (16/3/2020), korban lainnya menderita 70 persen luka bakar.
Advertisement
Pauzan Ahmad mengatakan bahwa insiden itu terjadi di unit diesel hydro treater di kompleks Pengerang milik Petronas dan Saudi Aramco, lalu menambahkan bahwa penyebab kebakaran itu sedang diselidiki.
Pauzan juga mengatakan sekitar pukul 11.20 malam waktu setempat, pusat operasi negara bagian Johor menerima panggilan darurat tentang kebakaran.
"Setelah tiba di lokasi, tim menemukan bahwa ledakan dan kebakaran terjadi di unit hydrotreater diesel pabrik yang menggunakan hidrogen untuk menghilangkan limbah belerang dari diesel mentah," kata Pauzan, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Saksikan Video Berikut Ini:
Sultan Johor Sampaikan Bela Sungkawa
Sultan Johor turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban. Sultan Johor juga mengatakan kepada Royal Press Office, "Saya sangat sedih dengan kejadian itu. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada keluarga para korban."
Instruksi kepada Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Malaysia juga diberikan dari Sultan Ibrahim, untuk segera menentukan penyebab kebakaran.
"Pada saat yang sama, saya ingin langkah-langkah keamanan di tempat kerja selalu diprioritaskan untuk mencegah kecelakaan," katanya.
Kebakaran ini dikatakan sebagai kebakaran kedua dalam waktu kurang dari setahun di Pengerang Integrated Complex (PIC) di Johor, negara bagian selatan Malaysia.
Advertisement