Penting! Empat Rumah Sakit Rujukan Penanganan Covid–19 di Malang

Keempat rumah sakit ini memiliki kapasitas berbeda dalam penanganan coronavirus Covid - 19 di Malang.

oleh Zainul Arifin diperbarui 16 Mar 2020, 20:30 WIB
RS Saiful Anwar jadi rujukan utama penanganan Covid - 19 di Malang. Selain rumah sakit ini, sudah ditunjuk tiga rumah sakit lagi di Malang sebagai rujukan awal (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Ada empat rumah sakit di Kota Malang disiapkan sebagai rujukan penanganan coronavirus Covid–19. Warga yang memiliki gejala, punya riwayat dekat dengan orang maupun berada di daerah terjangkit virus itu bisa memeriksakan diri di sini.

Keempat rumah sakit rujukan coronavirus Covid–19 itu yakni, RS Saiful Anwar Malang yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Tiga lagi ditunjuk Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yaitu RS Lavallete, RS Panti Waluya Sawahan dan RST Soepraoen.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, RS Saiful Anwar Malang (RSSA) tetap jadi rujukan utama bagi warga yang memiliki gejala tertular coronavirus Covid – 19.

"Tiga lainnya sebagai penunjang untuk pelayanan awal atau gejala awal. Bila membutuhkan pemeriksaan lanjutan tetap di RSSA," kata Husnul di Malang, Senin, 16 Maret 2020.

Sehingga, warga yang memiliiki gejala mengarah ke Covid – 19 tidak harus tertumpu di RSSA. Siapa saja yang memiliki riwayat pernah kontak dengan orang positif Covid–19 atau pernah daerah resiko wabah virus itu bisa lebih dulu ke rumah sakit penunjang.

"Kalau seseorang sudah masuk ke pasien dalam pengawasan maka bisa dibantu RSSA Malang," tutur Husnul.

Pembiayaan rumah sakit itu dibantu dari Kementerian Kesehatan serta Pemerintah Provinsi. Seluruh rumah sakit diklaim siap melayani dan memiliki ruang isolasi serta kapasitas kamar tidur berbeda untuk perawatan pasien positif.

Di RSSA Malang ada sebuah ruang isolasi dan lima kamar tidur. Di RST Soepraoen terdapat sebuah ruang isolasi dan 30 kamar tidur. Sedangkan dua rumah sakit lainnya belum diketahui kapasitas perawatan pasien coronavirus Covid–19.

"RST Soeparoen memang lebih banyak kamar tidurnya, karena ada perintah langsung dari Mabes TNI," kata Husnul.


Laboratorium di Surabaya

Stasiun Kota Baru Malang memasang sosialisasi pencegahan penyebaran coronavirus Covid - 19 bagi penumpang moda transportasi massal itu (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga menyiapkan tiga laboratorium untuk mengecek pasien terjangkit coronavirus Covid–19. Ketiga laboratorium yang ditetapkan Pemprov itu seluruhnya di Surabaya sehingga tidak harus dibawa ke Balitbangkes.

Menurut Husnul, hasil simulasi tes pasien terduga coronavirus di laboratorium Surabaya bisa diketahui dalam waktu 24 jam. Namun sejauh ini untuk orang dalam pengawasan dari RSSA Malang masih dites di Balitbangkes.

"Sepengetahuan saya, di Malang ada dua orang masih menunggu hasil dari Balitbangkes. Mungkin Rabu depan baru ada hasilnya," kata Husnul.

Berdasarkan data RS Saiful Anwar Malang, sejak akhir Februari sampai pertengahan Maret ini ada delapan orang dalam pengawasan. Enam di antaranya sudah ada hasil dan dinyatakan negatif, tinggal dua masih menunggu hasil tes Balitbangkes.

Pemerintah Kota Malang sendiri menyiapkan surat edaran yang ditujukan kepada instansi pemerintahan dan swasta, pengelola pusat keramaian serta masyarakat. Isinya tentang pencegahan penyebaran coronavirus Covid – 19.

“Kalau program disinfektan masih kami bahas urgensinya. Paling penting itu menjaga perilaku hidup sehat misalnya cuci tangan dengan sabun,” kata Husnul.

Simak video pilihan berikut: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya