Siswa Belajar di Rumah, 60 Bus Sekolah Beralih Fungsi Jadi Transjakarta

Menyusul kebijakan untuk belajar dari rumah bagi siswa di DKI Jakarta akibat penyebaran Covid-19, pelayanan 60 bus sekolah dialihkan menjadi Transjakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Okt 2024, 10:08 WIB
Fasilitas bus sekolah gratis kini telah ada di Rusun Muara Kapuk, Jakarta, Jumat (22/4/2016). Sebanyak 2 unit mobil akan beroperasi setiap hari untuk memudahkan anak sekolah yang tinggal di Rusun Muara Kapuk. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Menyusul kebijakan untuk belajar dari rumah bagi siswa di DKI Jakarta akibat penyebaran Covid-19, pelayanan 60 bus sekolah mulai Selasa, 17 Maret 2020 ini dialihkan untuk melayani rute Transjakarta di Rumah Susun.

Hal tersebut sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada hari Minggu (15/3/2020) lalu saat mengumumkan peniadaan kegiatan belajar mengajar di sekolah selama dua pekan mulai Senin (16/3/2020).

"Pelayanan bus sekolah, untuk sementara selama dua pekan ke depan ditiadakan karena kami akan mengubah layanan itu untuk kebutuhan masyarakat," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Minggu (15/3/2020).

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Masyarakat PT Transjakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan bus akan beroperasi seperti biasa mulai jam 05.00-21.00 WIB dengan jumlah bus sekolah yang akan melayani warga rusunawa berjumlah 60 armada.

"Di dalam bus sekolah terdapat 30 seat dan 15 handgrip (pegangan tangan)," ucap Nadia seperti dikutip dari Antara.

Dari 60 bus tersebut, operasinya dibagi-bagi ke rusunawa yang biasa menggunakan layanan Transjakarta.

Pembagiannya antara lain adalah:

1. Rawa Bebek : 15 bus

2. Komarudin : dua bus

3. Pinus Elok : dua bus

4. Pulogebang : tiga bus

5. Cakung KM 2 : dua bus

6. Pondok Bambu : satu bus

7. Cipinang Muara : satu bus

8. Jatinegara Kaum : 1 bus

9. Cibesel : dua bus

10. Marunda : 14 bus

11. Sukapura : dua bus

12. Albo : lima bus

13. Jatirawasari : satu bus

14. Pesakih : dua bus

15. Flamboyan : dua bus

16. Kapuk : dua bus

17. Tambora : satu bus

18. Waduk Pluit : satu bus

19. Tanah Merah : satu bus.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Batasi Jumlah Penumpang

Sebelumnya, DKI Jakarta mengembalikan frekuensi transportasi menjadi tinggi dari segi jadwal yang kembali normal dan jumlah armada yang ditambah untuk memperpendek waktu tunggu penumpang. Hal ini untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 dengan ditambah social distancing measures.

Sementara itu, Kepala Dinas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo memaparkan skema pembatasan transportasi umum, khususnya pada jumlah penumpang serta antrean di halte dan stasiun.

Pertama adalah jam operasional MRT kembali jadi jam 05.00 WIB-24.00 WIB, kemudian mengembalikan 16 rangkaian dari empat saat ini, namun dengan pembatasan kapasitas dari satu rangkaian 1.200 menjadi maksimum 360 penumpang.

Untuk LRT Jakarta, kembali beroperasi pada pukul 05.30 WIB-23.00 WIB dengan hanya mengangkut 80 penumpang dari yang biasanya 270 penumpang per rangkaian.

Kemudian untuk Transjakarta, kembali beroperasi 24 jam pada Selasa (17/3/2020). Dengan dua jenis layanan yaitu bus gandeng dan bus tunggal yang masing-masing penumpangnya dibatasi dari sebanyak 150 dan 80 penumpang, hanya akan mengangkut 60 dan 30 penumpang.

Kemudian untuk jarak penumpang yang mengantre, baik di dalam maupun di luar halte atau stasiun, diimbau untuk menjaga jarak dengan sistem 'lencang depan' untuk meminimalkan penyebaran Covid-19.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya