Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berupaya untuk menekan dan mencegah penyebaran virus corona baru (COVID-19) sehingga gerakan yang dilakukan berlaku efektif.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) pun bergerak untuk mengantisipasi penyebaran virus corona baru tersebut. Pada awal pekan ini, Risma menggelar rapat koordinasi dengan stakeholder atau pemangku kepentingan untuk mencegah penularan virus tersebut pada Senin, 16 Maret 2020.
Rapat koordinasi itu dihadiri oleh perusahaan transportasi, pengusaha mal, hotel, tempat hiburan dan berbagai instansi lainnya di Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga
Advertisement
Tak seperti rapat koordinasi biasanya. Sebelum masuk dan naik ke ruang rapat di Graha Sawunggaling, para peserta dicek suhu tubuhnya, diberikan masker dan juga diberi hand sanitizer.
Peserta yang ikut dalam rapat koordinasi itu menggunakan masker dan kursi duduk juga sudah diatur berjarak sekitar 1 meteran.
Saat rapat koordinasi itu, Tri Rismaharini meminta kepada semua stakeholder itu untuk membuat protokol pencegahan COVID-19 di area mereka masing-masing. Hal ini sangat penting untuk menekan penularan virus tersebut.
"Sebenarnya memang disarankan untuk tidak mengadakan pertemuan, tapi saya harus lakukan ini supaya mereka membuat protocol di sekitar mereka masing-masing, sehingga diharapkan pencegahannya bisa lebih efektif,” kata Risma.
Berikut sejumlah imbauan Risma dan dukungan MUI Surabaya untuk mengatasi penyebaran virus corona baru tersebut yang dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (17/3/2020):
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Risma Minta Stakeholder Buat Protokol
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengatakan, Pemkot Surabaya sudah membuat beberapa protokol untuk mencegah virus tersebut. Salah satu dengan membiasakan cuci tangan saat hendak masuk kantor, di tempat umum harus disediakan thermo scan, di masjid dan musala karpetnya harus digulung.
"Jadi, mari kita buat protokol yang sesuai dengan kondisi dan keadaannya masing-masing, silakan disesuaikan,” ujar dia.
Ia mencontohkan, di hotel-hotel dan mal diharapkan sudah menyediakan thermo scan dan hand sanitizer. Di samping itu, ia juga mencontohkan prokol yang bisa diberlakukan bagi karyawan yang kondisinya panas dan ada gejala Covid-19, diharapkan dengan kesadaran dirinya langsung istirahat di rumahnya supaya tidak menyebarkan virus. Saat itu, pemkot juga memberikan hand sanitizer kepada beberapa instansi dan perkantoran.
"Kami juga akan terus melakukan disinfektan ke beberapa tempat. Ini sudah bergerak mulai dari Balai Kota," ujar dia.
Advertisement
Surat Edaran ke Masjid dan Musala
Pemkot Surabaya menyebarkan surat edaran kepada seluruh pengurus masjid dan musala di berbagai titik Kota Pahlawan. Surat edaran itu, berupa imbauan agar meningkatkan sanitasi masjid dan musala untuk mengantisipasi virus corona
Imbauan itu antara lain dengan cara rutin membersihkan lantai tempat ibadah secara teratur dengan cairan disinfektan. Selain itu, pengurus tempat ibadah juga diimbau agar menyiapkan sabun antiseptik dan hand sanitizer di toilet area tempat ibadah. Selain itu juga mengimbau para jamaah agar membawah sajadah, sapu tangan, dan kain bersih sebagai alas sujud masing-masing.
Siapkan Laman Khusus
Selain menyebarkan surat edaran ke seluruh pengurus masjid dan musala, Pemkot Surabaya telah menyiapkan situs atau laman khusus. Dalam situs tersebut berisi informasi atau petunjuk cara mengantisipasi dan melawan persebaran COVID-19.
Wali Kota Surabaya Risma menuturkan, melalui situs yang diberi nama Lawan COVID-19 ini, masyarakat diharapkan mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam mencegah dan mengantisipasi persebaran virus corona sedini mungkin.
“Saya berharap seluruh warga Surabaya mengikuti ini. Kita usahakan semua bisa diakses melalui mobile apps. Sehingga masyarakat bisa mengetahui progresnya dan apa yang harus dilakukan sedini mungkin,” ujar dia.
Advertisement
MUI Surabaya Dukung Penuh Upaya Pemkot Surabaya
Sekretaris Umum, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surabaya, Muhammad Munif mengatakan, pihaknya mendukung penuh upaya Pemkot Surabaya dalam rangka mencegah persebaran COVID-19. Khususnya, di lingkungan Masjid, Musala atau tempat ibadah lainnya.
“MUI Surabaya kurang lebih 10 hari sudah mengumumkan, pertama agar menjaga kebersihan masjid, toilet masjid, ruang utama imam dan lain-lain. Karena ini sebuah virus yang tidak diketahui,” kata Munif, Senin, 16 Maret 2020.
Selain itu, kata dia, beberapa kebijakan lain yang telah diambil salah satunya adalah mengimbau para pengurus Masjid dan Musala agar rutin membersihkan karpet atau alas sholat. “Kebijakan itu sudah kita ambil, karpet harus dilempit dan dipel, dibersihkan untuk mencegah virus itu dan ikhtiar kita secara maksimal,” ujarnya.
Dia menuturkan, terdapat 1.830 Masjid yang tersebar di seluruh titik Kota Surabaya. Namun begitu, pihaknya memastikan, para pengurus Masjid sebelumnya telah menyadari akan hal itu. Apalagi, sebentar lagi menyambut bulan suci Ramadhan.
"Kalau kebersihan Masjid setiap hari kita bersihkan, terutama saat hari Jum’at. Apalagi ini kan menjelang bulan suci Ramadan,” kata dia.
Penyemprotan Disinfektan
Mengutip akun instagram dkppsurabaya, Pemkot Surabaya melakukan penyemprotan di beberapa lokasi antara lain kantor, fasilitas umum, mal, pasar dan akan berlanjut ke tempat lainnya. Penyemprotan itu dilakukan mulai 16 Maret 2020 dan dilakukan di sejumlah lokasi antara lain Balai Pemuda, Siola dan Koridor, THR Mall, Balai Kota, Jemirto, Terminal TOW, Terminal Bungurasih.
Lalu Stasiun Semut, Stasiun Wonokromo, Stadon 10 November, Lapangan TR, Lapangan Hoki, Pasar Keputran Utara, Pasar Wonokromo,Taman Bungkul, Taman Mundu, Taman Sejarah, Masjid, Gereja, Wihara dan Pura.
Selain itu, dinas perhubungan juga menyemprot cairan disinfektan di sejumlah Suroboyo Bus Terminal Purabaya. Di setiap kursi, jendela dan tiang dilakukan penyemprotan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Advertisement