Gedung Putih Sebut Milenial Jadi Kunci Kalahkan Virus Corona COVID-19

Gedung Putih mengingatkan peran besar milenial dalam melawan Virus Corona COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 17 Mar 2020, 11:03 WIB
Warga yang dicurigai terinfeksi virus corona atau COVID-19 menunggu untuk mendapat pemeriksaa di pusat medis di Daegu, Korea Selatan, Kamis (20/2/2020). Wali Kota Daegu meminta warganya untuk tidak bepergian. (Lee Moo-ryul/Newsis via AP)

Liputan6.com, Washington, D.C. - Generasi milenial menjadi kunci mengalahkan epidemi Virus Corona (COVID-19) karena bisa meningkatkan awareness melalui teknologi dan kreativitas. Milenial pun bisa membantu pekerja medis dengan cara berbagi informasi agar masyarakat tak keluar rumah.

Pandangan itu diungkap oleh Deborah Birx yang menjabat sebagai Koordinator Respons Virus Corona di Gedung Putih.

"Mereka adalah grup inti yang akan menghentikan virus ini," ujar dokter Birx dalam konferensi pers di Gedung Putih seperti dikutip Selasa (17/3/2020).

Birx menyebut generasi milenial sebagai "kunci" karena generasi milenial sekarang adalah yang terbesar serta paling sering beraktivitas. Dia lantas mengapresiasi milenial yang memilih menggunakan teknologi untuk urusan komunikasi, sebab saat ini penting bagi masyarakat untuk karantina.

Birx turut mengakui bahwa milenial bisa menolong tenaga kesehatan dengan menyebarkan pesan terkait Virus Corona secara tepat sasaran.

"Pekerja kesehatan masyarakat seperti saya tidak selalu mampu membuat pesan yang seru dan menggugah yang menarik bagi orang berusia 25 sampai 35 tahun. Tetapi, milenial bisa berbicara dengan satu sama lain mengenai betapa pentingnya untuk melindungi masyarakat saat ini," jelas Deborah Birx.

Pesan yang Birx tekankan adalah pentingnya bagi masyarakat untuk tetap di rumah, sebab Virus Corona bisa menular meski tak ada gejala. Apabila ada orang yang keluarganya positif Virus Corona COVID-19, Birx turut meminta agar anggota keluarganya sadar untuk karantina di rumah.

Birx yakin melonjaknya Virus Corona bisa dijinakan melalui langkah karantina diri. Ini terutama penting bagi lansia yang rentan terhadap COVID-19.

"Bagi populasi lansia dan mereka yang punya penyakit sebelumnya, semua orang di rumah itu harus fokus melindungi mereka," tegas Birx.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Indonesia Tidak Lockdown

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana kembali menjenguk Kahiyang Ayu yang melahirkan bayi perempuan di rumah sakit. (Merdeka.com/ Ahda Bayhaqi)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan, kebijakan lockdown merupakan wewenang dari pemerintah Pusat. Kebijakan tersebut tidak boleh diambil oleh pemerintah daerah.

"Saat ini tidak ada kita berpikiran ke arah kebijakan lockdown," tegas Jokowi dalam keterangan pers di Istana Bogor, Senin (16/3/2020). 

Dia menambahkan, ada langkah lain selain lockdown dalam menangkal penyebaran covid-19. Hal tersebut dapat dilakukan dengan sejumlah kegiatan yang sifatnya memutus mata rantai penyebaran virus.

"Yang penting dilakukan bagaimana kita mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain, jaga jarak, dan mengurangi keramaian orang yang membawa risiko besar penyebaran COVID-19," ujar Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya