Liputan6.com, Jakarta Pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Arif Budiyono, siap maju sebagai calon bupati atau cabup di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Klaten 2020.
Dengan dukungan koalisi tujuh partai politik (parpol) parlemen dan nonparlemen di DPRD Klaten, Arif Budiyono siap menantang cabup dari PDIP, Sri Mulyani.
Advertisement
Tujuh parpol pendukung Arif Budiyono meliputi empat parpol yang punya kursi di parlemen atau DPRD Klaten, yakni PAN (4 kursi), PKB (4 kursi), PPP (2 kursi), dan Partai Nasdem (satu kursi). Tiga parpol lainnya dari nonparlemen, seperti PSI, Partai Hanura, dan PBB.
Koalisi tujuh parpol ini menamakan diri Koalisi Nasionalis-Religius. Total 11 kursi itu dari koalisi nasionalis-religius itu cukup untuk mengusung cabup-calon wakil bupati (cawabup) di Pilkada 2020.
Syarat minimal parpol atau gabungan parpol bisa mengusung cabup-cawabup harus memiliki sedikitnya 10 kursi di DPRD.
Dengan munculnya koalisi ini, kemungkinan akan ada tiga pasangan cabup dan cawabup yang bertarung di Pilkada Klaten 2020. Pertama, cabup-cawabup Sri Mulyani-Aris Prabowo yang diusung PDIP dengan dukungan 19 kursi di DPRD Klaten.
Kedua, koalisi Partai Golkar-Partai Demokrat-Partai Gerindra-PKS dengan dukungan 20 kursi parlemen Klaten. Kandidat terkuat dari koalisi ini, yakni One Krisnata (ketua DPC Partai Demokrat Klaten).
Ketiga, Arif Budiyono yang diusung sebagai cabup dari koalisi tujuh parpol yang menamakan diri Nasionalis-Religius di Pilkada Klaten.
"Kami sudah membangun kerja sama menentukan siapa sosok yang kami usung. Dari proses yang panjang itu, kami bersepakat mengusung Mas Arif Budiyono sebagai cabup di Pilkada Klaten 2020," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Klaten, Darmadi, Minggu, 15 Maret 2020.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Siap Mundur Dari Status ASN
Sementara itu, Arif Budiyono mengaku siap bertarung sebagai cabup sekaligus meraih kemenangan di Pilkada Klaten 2020.
Saat ini Arif menjabat Kepala Seksi Pemantauan dan Evaluasi I Direktorat Pembangunan Jalan Ditjen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).
Dia pun siap mundur dari status Aparatur Sipil Negara (ASN) jika sudah ditetapkan sebagai cabup oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten.
"Saya merasa terpanggil membangun Klaten yang lebih bermakna. Soal sosok cawabup seperti apa? Hal itu akan diskusikan dengan teman-teman parpol. Final decision-nya adalah menang," katanya.
Simak berita Solopos.com selengkapnya di sini.
Advertisement