Liputan6.com, Jakarta - Saat isolasi di rumah dalam pencegahan virus Corona, Anda sepertinya belum cukup membiasakan diri untuk sanitasi. Anda belum terbiasa mencuci tangan minimal 20 detik dengan sabun dan air mengalir ataupun rutin mendesinfeksi setiap sudut rumah.
Sebagai pengingat, karantina dan isolasi bukanlah hal yang sama. Jika karantina diberlakukan pada orang yang pernah kontak dengan infeksi dan kemungkinan akan sakit, bahkan jika saat itu ia tampak sehat-sehat saja. Maka isolasi untuk orang yang sakit dan didiagosis mengidap COVID-19 dan menjadi ancaman bagi keluarga dan pengunjung.
Advertisement
Ada juga istilah 'self-quarantined' atau karantina diri sendiri bagi mereka yang tidak tahu apakah mereka pernah kontak dengan penderita COVID-19, namun tinggal di rumah untuk mencegah risiko benar-benar sakit dan menularkan pada orang lain.
Tentu jika Anda memiliki gejala terkait virus Corona, CDC menginstruksikan Anda untuk menghubungi tenaga medis langsung.
Kementerian Kesehatan telah menggagas pusat kontak 119 sebagai layanan cepat tanggap darurat kesehatan. Setiap pemerintah daerah didorong membangun layanan serupa atau membuat nomor cepat tanggap lain seperti 112 di Jakarta.
Untuk semua tujuan tersebut, berikut ini merupakan panduan untuk orang sehat yang ingin tinggal di rumah agar mencegah tertular dan menularkan virus. Terutama di Indonesia yang alat tes nya masih terbatas, orang-orang mengharapkan karantina diri untuk mencegah keduanya, mengutip berbagai sumber:
Saksikan Video terkait Virus Corona di Bawah Ini
1. Penggunaan masker saat sakit
Tenaga kesehatan ahli selalu menekankan bahwa masker tidak efektif untuk masyarakat yang tidak menunjukkan gejala apapun terkait virus.
Masker hanya digunakan untuk orang yang sakit, tenaga medis yang merawat pasien, dan orang-orang yang mengalami gejala mirip flu. Masker berpotensi mencegah penyebaran virus dari Anda ke orang lain.
Advertisement
2. Makanan yang harus dipersiapkan
Saat ini, Anda tidak perlu mengantre di swalayan karena sudah ada layanan antar seperti Freshmart, Alfacart, dan sebagainya (tergantung masing-masing daerah) yang bisa mengantarkan barang belanjaan, termasuk sayuran, beras, kacang-kacangan, buah, dan lain-lain hingga ke rumah.
Utamakan bahan makanan di atas yang wajib Anda siapkan untuk 2 minggu Anda di rumah. Makanan lainnya yang dapat Anda beli yaitu makanan beku dan kaleng jika Anda senang memasak di rumah.
Anda juga bisa menambah daftar makanan penenang seperti cokelat, teh dan kopi meskipun itu tidak efektif. Menurut Chris Aiken, MD, seorang psikiatri menjelaskan hubungan coklat dan kesehatan mental. Menurutnya, selain mengandung kafein, cokelat juga mengandung bahan lain yang memberi efek mengubah perasaan menjadi lebih baik, mengutip dari PsychiatricTimes.
3. Barang lain yang perlu Anda siapkan
- Sabun mandi dan sabun cuci tangan
- Hand sanitizer
- Tisu dan tisu toilet
- Popok (jika punya anak kecil)
- Penyaring air agar bisa minum tanpa harus membeli air kemasan
- P3K, seperti aspirin, ibuprofen dapat membantu meredakan sakit kepala dan nyeri serta menurunkan demam.
Marguerite Neill, seorang ahli penyakit menular di Brown University, mengatakan kepada New York Times bahwa setiap orang harus memiliki pasokan obat-obatan mereka minimal untuk 30 hari.
- Jika seseornag di rumah menggunakan alat bantu pendengaran, American Red Cross menyarankan untuk menyediakan baterai ekstra
- Suplemen dan vitamin. Karena bisa saja makanan yang Anda konsumsi tidak memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda.
- Perawatan hewan peliharaan (jika Anda memiliki hewan peliharaan). Karena meskipun Anda disarankan CDC membatasi diri kontak dengan hewan peliharaan, namun hewan peliharaan Anda membutuhkan perawatan rutin.
Advertisement
4. Persiapkan juga mental Anda
Associated Press melaporkan, beberapa orang yang dikarantina di rumah masing-masing mengatakan, mereka mengambil kesempatan ini untuk menonton film favorit mereka, atau membaca beberapa buku. Beberapa orang juga bermain game asah otak.
Dalam kasus karantina, kesehatan mental Anda juga harus dipertimbangkan. Pastikan di rumah ada sesuatu yang dapat menghibur Anda, seperti buku, permainan papan, permainan kartu dan sebagainya. Red Cross merekomendasikan games dan aktivitas fisik untuk anak-anak, mengutip dari BusinessInsider.
Disadur dari Liputan6.com (Penulis Fitri Syarifah / Editor Dyah Puspita Wisnuwardani, Published 17/3/2020)