Tak Perlu Panic Buying, Pertamina Jamin Stok BBM dan Elpiji Aman

Ketahanan stok baik BBM dan elpiji di wilayah Kalimantan rata-rata di atas 14 hari.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 17 Mar 2020, 17:45 WIB
Pekerja saat melakukan penurunan elpiji 3 kilogram di Jakarta, Kamis (5/3/2020). Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan tidak akan mencabut subsidi elpiji 3 kilogram. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Region Manager Communication & CSR Kalimantan Pertamina, Roberth Marchelino Verieza, menyebut hingga saat ini pasokan BBM dan elpiji dan pelayanan dalam pendistribusian produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kondisi aman.

“Saat ini ketahanan stok baik BBM dan elpiji di wilayah Kalimantan rata-rata di atas 14 hari,” kata Roberth Marchelino Verieza, pada Selasa (17/3/2020).

Dia bilang, sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi dan sangat vital untuk kebutuhan masyarakat, maka Pertamina memastikan bahwa distribusi BBM dan elpiji aman, begitu pula dengan stok.

“Dalam menghadapi wabah COVID-19 (virus corona), Pertamina mengimbau kepada masyarakat untuk mengonsumsi dengan cerdas bahan bakar berkualitas, yaitu Pertamax Series dan Dex Series,” kata Roberth Marchelino Verieza.

Dia berkata, begitu pula dengan pasokan elpiji masyarakat tidak perlu panic buying membeli elpiji 3 kilogram. Namun begitu, dia berujar bagi masyarakat yang mampu dianjurkan membeli elpiji Bright Gas dengan varian produk mulai 220 gram hingga 12 kilogram.

“Sampai dengan minggu ke-2 Maret, penyaluran BBM di wilayah Region VI Kalimantan untuk jenis gasoline masih sama dengan penyaluran rata-rata setiap bulan yakni berkisar 6.926 KL perhari. Sementara untuk jenis gasoil rata-rata mencapai 2.736 KL perhari,” ujar Roberth Marchelino Verieza.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penyaluran Elpiji

Pengendara mengangkut elpiji 3 kilogram di Jakarta, Kamis (5/3/2020). Pemerintah berencana mengembangkan jaringan gas (jargas) atau citygas guna menambal beban fiskal akibat subsidi elpiji 3 kilogram. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dia kembali menjelaskan, demikian halnya dengan penyaluran produk elpiji sampai minggu ke-2 Maret, sebesar 1.509 MT perhari yang meliputi elpiji subsidi dan non subsidi. Untuk Wilayah Kalimantan Barat sendiri hingga minggu ke-2 Maret, penyaluran BBM jenis gasoline yaitu 1.783 KL perhari dan untuk BBM jenis gasoil sebesar 927 KL perhari dan penyaluran LPG (Subsidi dan Non subsidi ) mencapai 466 MT perhari.

“Dalam upaya pencegahan penyebaran wabah Covid-19 di lingkungan kantor Pertamina dan di lini bisnis Pertamina Marketing Operation VI, ada beberapa langkah yang sudah dilaksanakan, yaitu berupa sosialisasi kepada Hiswana Migas dan juga pemberlakuan Work From Home dengan ketentuan shift,” kata Roberth Marchelino Verieza.

Dia menjelaskan, sesuai edaran dan imbauan yang diberlakukan Pertamina secara nasional, operator di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum akan tetap melayani dengan optimal sesuai dengan jam operasional SPBU. Kata dia, operator akan menggunakan masker, sarung tangan, dilengkapi dengan hand sanitizer yang diletakkan di beberapa titik di SPBU.

“Tidak terkecuali untuk penyaluran elpiji diberlakukan hal yang sama. Pekerja Pertamina juga sejak (17/3) hingga (29/3) bekerja dari rumah untuk mencegah terjangkitnya virus tersebut, namun tetap memperhatikan keberlangsungan operasional, distribusi, dan penyaluran BBM dan elpiji,” kata Roberth Marchelino Verieza,

Dia menambahkan, Pertamina juga mengimbau, bila masyarakat menemukan ada penyimpangan dapat melaporkan kepada aparat setempat atau menghubungi Call Centre Pertamina 135. (Aceng Mukaram)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya