Liga Inggris Sudah Berjalan 75 Persen, Muncul Wacana Liverpool Jadi Juara

Kompetisi Liga Inggris musim ini sudah berjalan 75 persen dan dianggap itu sudah cukup untuk membuat Liverpool dipastikan juara.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2020, 07:15 WIB
Para pemain Liverpool merayakan gelar juara Piala Dunia Antarklub 2019 setelah mengalahkan Flamengo di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Minggu (21/12). Liverpool menang 1-0 atas Flamengo. (AFP/Karim Jaafar)

Liverpool - Media sosial dibuat gempar dengan gagasan liar soal Liga Inggris. Beberapa hari lalu, muncul isu bahwa ketika musim sudah berjalan tiga perempat atau 75 persen maka juara sudah bisa ditentukan dengan klasemen sementara.

Isu ini muncul di tengah penghentian sementara liga untuk melawan penyebaran virus corona. Singkatnya, Liga Inggris yang sekarang sudah bisa diakhiri dengan Liverpool sebagai juaranya.

Gagasan ini ternyata tidak benar. Daily Star menegaskan bahwa tidak ada aturan resmi yang menyatakan bahwa Premier League sudah bisa disimpulkan jika musim sudah mencapai 75%.

Daily Star menegaskan bahwa tidak ada peraturan yang mengatakan Liga Inggris bisa disebut tuntas ketika musim sudah mencapai 75 persen. Saat ini Liga Inggris ditunda sampai awal April, dengan konsekuensi bisa ditunda lebih lama lagi.

Penghentian sementara ini memunculkan perdebatan. Saat ini Liverpool unggul jauh di puncak klasemen sementara, tepatnya dengan 25 poin. Singkatnya, Liverpool sudah hampir pasti jadi juara.

Sekarang sebagian besar tim sudah memainkan 29 pertandingan, lebih sedikit dari isu 75 persem tersebut. Hanya Manchester City, Arsenal, Sheffield United, dan Aston Villa yang baru memainkan 28 pertandingan (73 persen).

Simak Video Pilihan di Bawah Ini


4 Opsi

Pemain Liverpool Curtis Jones (kanan) dan Neco Williams merayakan gol bunuh diri pemain Shrewsbury Town Ro-Shaun Williams pada pertandingan ulang babak keempat Piala FA di Anfield Stadium, Liverpool, Inggris, Selasa (4/2/2020). Liverpool menang 1-0. (AP Photo/Jon Super)

Isu yang beredar di media sosial itu mengatakan bahwa jika tiga perempat musim sudah dimainkan, liga bisa diakhiri dengan klasemen saat itu. Artinya ada yang juara, ada yang degradasi, dan ada yang masuk zona Eropa dengan klasemen sekarang.

Kendati demikian, satu-satunya peraturan tentang klasemen akhir tertuang dalam peraturan C.11 di buku panduan Premier League.

"Klub yang berada di puncak klasemen di akhir musim akan menjadi juara liga."

Hanya itu, buku panduan tersebut pun tidak memberikan penjelasan definitif tentang 'akhir musim'. Artinya, bisa jadi Premier League berhak memutuskan kapan musim berakhir.

Bagaimanapun, di tengah isu-isu di media sosial dan perdebatan yang tidak kunjung usai, keputusan final baru akan dibuat pada pertemuan darurat, Kamis (19/3/2020) mendatang.

Ada sejumlah opsi yang harus dipertimbangkan Premier League, EFL, FA, dan perwakilan klub:

  • Membatalkan musim sepenuhnya
  • Mengesahkan Liverpool jadi juara dan menghapus degradasi
  • Menganggap klasemen sementara ini sebagai klasemen akhir
  • Menutup musim ini, Liverpool jadi juara, tanpa degradasi, dan musim depan jadi 22 klub (plus Leeds dan West Brom)

 

Sumber asli: Daily Star

Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas, Published 17/3/2020)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya