Microsoft Rilis Peta Interaktif untuk Lacak Virus Corona

Microsoft baru saja merilis peta interaktif untuk melacak penyebaran virus corona. Seperti apa?

oleh Iskandar diperbarui 17 Mar 2020, 17:46 WIB
Peta Interaktif Microsoft untuk Melacak Virus Corona. Dok: ubergizmo.com

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft baru saja merilis peta interaktif untuk melacak penyebaran virus corona. Perusahaan menggunakan sumber data yang hampir sama seperti situs web Johns Hopkins.

Mengutip laman Ubergizmo, Selasa (17/3/2020), peta tersebut selalu diperbarui dan diklaim cukup akurat karena datanya disusun langsung oleh tim Microsoft.

Menariknya, kamu dapat berinteraksi dengan masing-masing titik data di peta untuk mendapatkan rincian lebih lanjut tentang jumlah kasus yang dikonfirmasi, kasus aktif, kasus yang dipulihkan, dan kasus fatal.

Untuk beberapa lokasi, kamu juga bisa mendapatkan rincian statistik untuk kota/negara bagian.

Selain peta, jaringan berita Bing juga muncul ketika kamu memilih lokasi. Jadi, kamu juga dapat melihat berita terbaru dengan cepat saat memeriksa peta untuk perincian tentang dampak virus corona di seluruh dunia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Bill Gates Pernah Prediksi Penyebaran Virus Baru 5 Tahun Lalu

Bill Gates ( Foto: CNBC.com)

Sebelumnya, pendiri Microsoft,Bill Gates, ternyata sudah pernah menyebut ancaman terbesar manusia di masa depan adalah pandemik virus. Meski tidak menyebut secara pasti virus Corona, prediksi itu sudah diungkapkan Bill lima tahun lalu.

Bill mengungkapkan prediksinya itu saat menjadi pembicara dalam acara TED Talk 2015. Dalam kesempatan itu, dia mengatakan masalah terbesar manusia berasal dari mikroba, bukan misil.

"Jika ada sesuatu yang dapat membunuh 10 juta orang dalam satu beberapa dekade, kemungkinan besar merupakan virus dengan infeksi tinggi, ketimbang perang," tutur Bill Gates seperti dikutip dari akun YouTube TED, Senin (16/3/2020).

Suami Melinda Gates itu juga menyoroti ketidaksiapan pemerintah dunia terhadap pandemik yang mungkin terjadi. Menurut dia, tidak banyak pemerintah yang berinvestasi pada sistem untuk menghentikan epidemik.

"Kita tidak siap untuk epidemik selanjutnya," tuturnya di kala itu. Dia pun sempat menceritakan, salah satu penyebaran ebola yang begitu cepat karena memang saat itu belum ada sistem untuk menanganinya.

Bill Gates juga menyoroti sistem kesehatan global yang dianggap belum menyiapkan sebuah perlakuan yang perlu dilakukan untuk menghadapi epidemik, mulai dari piranti hingga personel kesehatan.


Prediksi soal Virus Baru

Pendiri perusahaan raksasa Microsoft, Bill Gates (AFP PHOTO/SAUL LOEB)

Pendiri Microsoft itu juga menyebut ada kemungkinan di masa depan ada virus berbeda dari yang ditemukan saat ini, seperti ebola.

Dia menuturkan, salah satu faktor yang membuat penyebaran ebola berhenti adalah penderitanya benar-benar harus istirahat, sehingga dia tidak menularkan virus tersebut. Namun di masa depan, hal itu dapat berbeda.

"Jadi selanjutnya, kita mungkin tidak terlalu beruntung. Ada orang yang terjangkit virus, tapi masih sehat meski terinfeksi, sehingga mereka bisa naik pesawat atau ke pasar," tuturnya lebih lanjut.

Sumber virus ini, menurut Bill, bisa saja merupakan epidemik alami, seperti ebola atau bioterorisme. Karena itu, dia mendorong agar pemerintah global membangun sistem respons yang sangat bagus untuk menghadapi hal ini.

Terlebih, saat ini manusia sudah memiliki teknologi, ilmu, dan kemajuan di bidang biologi yang dapat diberdayakan untuk membuat sistem semacam itu.

(Isk/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya