Hukum Alam, Penyebab Liverpool Harus Tersisih dari Liga Champions

Liverpool menampilkan performa yang fantastis di kompetisi Liga Inggris, sehingga berdampak pada pencapaian mereka di Liga Champions.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2020, 09:20 WIB
Kiper Atletico Madrid, Jan Oblak berusaha menipis bola sundulan bek Liverpool Virgil van Dijk pada kedua 16 besar Liga Champions di Anfield, Inggris (11/3/2020). Oblak melakukan sembilan penyelamatan dipertandingan ini dan membawa atletico ke perempat final. (AFP/Paul Ellis)

Liverpool - Liverpool harus mengakhiri kiprahnya di Liga Champions musim 2019-2020 pada babak 16 Besar. Menurut pelatih Bologna, Sinisa Mihajlovic, tersingkirnya Liverpool adalah hukum alam.

Liverpool adalah unggulan di Liga Champions musim 2019-2020. Paling tidak, ada dua alasan mengapa The Reds menjadi unggulan. Pertama, status sebagai juara bertahan dan skuad yang tidak banyak berubah.

Kedua, Liverpool tampil begitu bagus di pentas domestik. Liverpool begitu konsisten di Premier League dan baru menelan satu kekalahan dari 29 laga yang dimainkan.

Namun, langkah Liverpool di Liga Champions kandas di tangan Atletico Madrid. Setelah kalah 1-0 di leg pertama, Liverpool sempat berupaya bangkit pada leg kedua di Anfield. Hanya saja, Liverpool harus menelan kekalahan dengan skor 2-3.

Sinisa Mihajlovic tidak terkejut dengan kegagalan Liverpool di Liga Champions. Menurutnya, cepat atau lambat pasukan Jurgen Klopp disebut bakal terpeleset. Atletico pun dianggap layak lolos ke perempat final.

"Cepat atau lambat Jurgen Klopp bakal terpeleset. Itu adalah hukum alam dari performa luar biasa mereka," ucap Sinisa Mihajlovic dikutip dari La Gazzetta dello Sport.

"Mereka menampilkan performa yang tidak pernah bisa diulang di Premier League sejauh ini dan mereka bakal menjadi juara. Liverpool mengejar gelar itu selama bertahun-tahun," ucap Sinisa Mihajlovic.

 

Simak Video Pilihan di Bawah Ini


Manchester City Favorit Juara

Tidak ada lagi Liverpool di Liga Champions, lantas siapa yang punya peluang besar menjadi juara? Sinisa Mihajlovic menjagokan Manchester City.

"Atalanta mencetak delapan gol melawan Valencia, mereka layak berada di perempat final dan bisa melangkah lebih jauh, tetapi favorit saya untuk memenangkan final masih Manchester City," ucap Sinisa Mihajlovic.

Namun, musim 2019-2020 kini berada dalam ketidakpastian. Pandemi virus corona membuat kompetisi sepak bola di Eropa harus ditunda. Bukan hanya kompetisi lokal seperti Serie A dan Premier League, tapi Liga Champions pun harus ditunda.

"Semua pihak harus punya pandangan yang sama. Tanpa kontroversi, atau alasan apa pun. Siapa yang menang, siapa yang kalah. Apa yang kita alami saat ini adalah pembelajaran," kata Sinisa Mihajlovic.

Pihak UEFA maupun otoritas masing-masing liga domestik belum mengambil keputusan. Ada banyak wacana yang berkembang, termasuk melanjutkan liga yang mungkin berakhir pada Juli dan menunda gelar Euro 2020.

Sumber: La Gazzetta dello Sport

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, published 17/3/2020)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya