Liputan6.com, Roma - WHO menyatakan Eropa saat ini adalah "pusat" pandemi global Virus Corona COVID-19. Komisi Eropa pun berencana untuk melarang semua perjalanan tidak penting di seluruh zona perjalanan bebas Schengen Eropa, karena semakin banyak negara telah menutup perbatasan mereka untuk mencoba membatasi penyebaran Virus Corona COVID-19.
Presiden Komisi, Ursula von der Leyen, mengatakan dia akan meminta para pemimpin untuk mengimplementasikan tindakan ini pada Selasa, 17 Maret. "Semakin sedikit perjalanan, semakin banyak kita dapat memiliki virus," katanya.
Sementara itu, langkah-langkah baru pencegahan Virus Corona COVID-19 yang sulit di Prancis membatasi pergerakan dari rumah mulai berlaku pada Selasa.
Seperti dikutip dari BBC, Rabu (18/3/2020), hal tersebut disinggung dalam pidato televisi Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin 16 Maret. Dia mengatakan bahwa "semua perjalanan antara negara-negara non-Eropa dan negara-negara UE akan ditangguhkan".
Advertisement
Von der Leyen mengatakan bahwa penduduk jangka panjang, anggota keluarga warga negara Uni Eropa dan diplomat akan dibebaskan serta lintas batas dan pekerja kesehatan dan orang yang mengangkut barang.
Langkah-langkah memerangi Virus Corona COVID-19 ini akan diberlakukan setidaknya selama 30 hari.
Visa Schengen memungkinkan orang untuk bergerak bebas antara negara-negara UE tanpa pemeriksaan perbatasan. Warga negara anggota Uni Eropa non-Schengen juga akan diundang untuk menerapkan larangan perjalanan, termasuk Inggris.
Komentar itu muncul menjelang konferensi video dengan para pemimpin Uni Eropa pada Selasa yang diselenggarakan oleh Ketua Dewan Eropa Charles Michel.