Liputan6.com, Blora - Di tengah merebaknya wabah virus Corona atau Covid-19 di tanah air, para DPRD Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Senin (16/3/2020) nekat melakukan kunjungan kerja ke Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tentunya, hal ini bikin geram berbagai pihak.
Salah satunya adalah Warga Blora, Seno Margo Utomo. Ia menentang keras junjungan kerja itu dan meminta agar para anggota DPRD Blora itu dikarantina terlebih dahulu sepulang dari kota yang dianggap telah terpapar virus Corona Covid-19.
"Ini bentuk kebodohan kolektif yang membahayakan warga Blora. Pulang kunker mereka (DPRD) harus di karantina dulu 14 hari di RS," ucap Seno kepada Liputan6.com, Senin (16/3/2020).
Seno menyampaikan, tentunya apabila para DPRD Blora tidak dikarantina terlebih dahulu, akan membahayakan 700 ribu warga Blora.
Baca Juga
Advertisement
Menurutnya, keputusan DPRD Blora saat ini mencari masalah dan ingin ditentang berbagai pihak karena tidak menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.
"Ini mereka cari masalah, apa nggak update berita kalau NTB siaga darurat Covid-19," ucap tenaga ahli (TA) di DPR RI itu.
Seno dulunya merupakan salah satu mantan Anggota DPRD Blora periode 2009-2014. Dia menyatakan siap menjadi garda terdepan menolak kedatangan wakil rakyat ke Blora sebelum di karantina dulu.
Nada geram juga terlontar oleh seorang warga Blora lainnya, Ariyanto, saat dia mengetahui adanya kunjungan kerja DPRD Blora ke Lombok di tengah mewabahnya virus Corona. Penolakan pun terlontar.
"Tidak seharusnya kunker dilakukan DPRD Blora ditengah banyaknya para pejabat menyerukan untuk tidak keluar rumah (karena virus Corona). Apalagi keluar kota hingga ditempat kerumunan. Sungguh miris mendengarnya," ucap Mahasiswa IAIN Kudus, asal Blora itu.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Alasan DPRD Blora Kunja ke Lombok
"Saya sendiri kuliah juga diberi kabar diliburkan. Tentunya secara pribadi, saya menolak mereka pulang tanpa dikarantina dulu. Apa nggak tau DPRD Blora, kalau Indonesia lagi darurat?," Imbuh Teguh dengan nada jengkel.
Sementara itu, Anggota DPRD Blora saat dikonfirmasi mengungkapkan, kunjungan kerja dilaksanakan selama empat hari mulai Senin hingga Kamis mendatang.
"Pesawat tadi berangkat jam 9.30 WIB dari Bandara Juanda, Surabaya. Ada 7 anggota dewan kayaknya yang tidak ikut," ucap dia, mewanti-wanti untuk tidak disebutkan nama maupun fraksinya di DPRD Blora.
Dia mengatakan, alasan kunjungan kerja telah dijadwalkan dalam badan musyawarah sebulan sebelum adanya wabah Covid-19 masuk di Indonesia.
"Ini tetap sudah sesuai tatib DPRD, untuk merubah jadwal harus melalui rapat paripurna internal (juga sesuai tatib DPRD)," katanya saat menjawab alasan normatif selaku wakil rakyat.
Saat disinggung alasannya yang lain, dia membeberkan bahwa kunjungan kerja tetap dilaksanakan karena alasan administrasi dengan pihak hotel di Lombok.
"Terlanjur sudah bayar hotel, kan disana cuman 4 hari," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, tujuan DPRD Blora melakukan kunjungan kerja ke Lombok untuk study banding alat kelengkapan dewan (AKD) non-komisi.
"Soal ditentang warga ya wajar, yang penting kembali lagi ke niatnya," ucapnya.
Advertisement