Liputan6.com, Jakarta - Harga emas melonjak pada Selasa karena penurunan lima sesi di pasar emas. Hal menyebabkan sejmlah investor mulai membeli di harga murah.
Aksi beli kembali ini juga dipengaruhi sentimen pengumuman Federal Reserve untuk meluncurkan kembali pembelian obligasi jangka pendek di era krisis keuangan.
Dikutip dari laman CNBC, Rabu (18/3/2020), harga emas di pasar spot melonjak 1,5 persen menjadi USD 1.536,62 per ounce. Emas berjangka AS melonjak 3,3 persen menjadi USD 1.535,60.
Baca Juga
Advertisement
“Harga emas punya banyak faktor fundamental di belakangnya untuk membantu mendorongnya lebih tinggi. Plus, Anda memang memiliki aspek teknis mengingat penurunan selama dua hari terakhir,” kata Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS.
"Ini adalah peluang besar bagi orang untuk masuk ke pasar emas," tegasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Turun Hampir 10 Persen
Emas telah merosot hampir 10 persen dari level tertinggi selama tujuh tahun yang dicapai pekan lalu. Logam mulia merosot sebanyak 5,1 persen ke level terendah sejak November 2019.
"Emas juga terluka oleh jatuhnya harga minyak, karena membuat pembelian Bank Sentral Rusia terhenti dan mungkin dapat memicu beberapa penjualan," kata analis Goldman Sachs dalam sebuah catatan.
"Dalam waktu dekat, harga emas kemungkinan akan tetap fluktuatif karena mencoba untuk menemukan keseimbangan baru," lanjut dia.
Logam mulia terperangkap dalam aksi jual pasar yang lebih luas karena virus corona terus menyebar dengan cepat.
Advertisement