Kang Emil Minta Kepala Daerah Lakukan Proaktif Test Bertahap Cegah Covid-19

Proaktif tes itu dilakukan kepada yang mayoritas ODP (Orang Dalam Pemantauan).

oleh stella maris pada 18 Mar 2020, 11:45 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

 

 

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menekankan agar para kepala daerah beserta jajarannya proaktif tes kepada Orang Dalam Pemantauan (ODP). Hal itu ditegaskan Kang Emil saat menggelar video conference dengan 27 kepala daerah kabupaten/kota terkait Covid-19 di Command Center, Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (16/3).

Oleh karena itu, Pemda Provinsi Jawa Barat memberikan kuota terbatas bagi setiap kabupaten/kota supaya warga yang berstatus ODP melakukan proaktif tes di UPTD Laboratorium Kesehatan (Labkes) Jabar.

"Proaktif tes itu dilakukan kepada yang mayoritas ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang datang dari luar negeri dari negara yang dicurigai terpaparnya lebih banyak. Dan memang secara statistik semakin mendekati, kita akan memberikan prioritas bantuan kepada daerah-daerah yang mendekati kota Jakarta, seperti Depok," kata Kang Emil.

Menurut Kang Emil proses proaktif tes makin intensif dilakukan, untuk memperluas jaringan informasi dan situasi. "Ini yang kami harapkan bisa hadir dengan informasi yang sejelas-jelasnya."

Kang Emil mengatakan, proaktif tes dapat dilakukan secara bertahap. Artinya, tidak semua masyarakat bisa melakukan proaktif tes dalam waktu berdekatan.

"Jadi, proaktif tes ini dilakukan secara bertahap. Tahap pertama untuk para ODP dan PDP yang mengantre terlalu lama di Jakarta," jelasnya. 

Jika sudah selesai dan test kit makin banyak, maka masuk ke tahap dua, yaitu masyarakat yang merasa tidak nyaman, tapi tetap dalam kendali keputusannya dari pemerintah.

"Tidak bisa versi dari masyarakat saja, karena kalau versi masyarakat semua ingin tes juga kapasitasnya tidak memungkinkan, kita penduduk hampir 50 juta," tambahnya.

 


Kurangi Kegiatan di Luar

Menurut Kang Emil, upaya proaktif tes yang digagas Pemda Provinsi Jabar pun mendapat apresiasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Kami juga sudah konsultasi ke Pak Doni Monardo (Kepala BNPB), yang juga mengapresiasi proaktif tes itu, sehingga juga akan membantu sesuai kewenangannya test kit yang lebih banyak," katanya.

"Saya juga sudah konsultasi juga tadi malam dengan Menteri Dalam Negeri, Pak Tito Karnavian yang mengapresiasi Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar) Jabar ini. Beliau akan mengirimkan tim sebagai studi banding agar provinsi lain yang datanya masih blank, itu bisa mengikuti apa yang dilakukan di Jawa Barat," tambahnya.

Selain itu, Kang Emil menyatakan bahwa penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 adalah tugas bersama. Terlebih, BNPB sudah menetapkan Covid-19 sebagai bencana nasional non-alam.

Kang Emil pun mengimbau kepada warga Jabar agar kegiatan yang melibatkan massa untuk dikurangi atau ditunda. Selain itu, dia meminta destinasi wisata yang bisa dikunjungi orang dalam jumlah banyak ditutup sementara.

"Saya sampaikan minimal dalam dua minggu dari sekarang dikurangi dibukanya tempat-tempat wisata yang sifatnya berkerumun dan massal," katanya.

"Tapi kalau Pangandaran, bupatinya per hari ini masih pengen membuka seperti biasa, tapi saya sudah arahkan sebaiknya dua minggu ini ikuti arahan pemerintah provinsi," imbuhnya.

Guna memastikan stok pangan di Jabar aman, Kang Emil meminta sejumlah pihak untuk memonitor ketersediaan kebutuhan pangan masyarakat.

"Antisipasi itu sudah dilakukan oleh rapat Pak Sekda (Jabar), Bulog, dan dinas-dinas terkait untuk sembako," katanya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya