Liputan6.com, Kepulauan Talaud - Pemkab Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, menggelar doa bersama lintas agama memohon agar kawasan tersebut terbebas dari penyebaran virus corona (Covid-19). Doa bersama yang turut dihadiri para tokoh masyarakat itu digelar di Melonguane, Rabu (18/3/2020).
Bupati Kabupaten Talaud, Elly Engelbert Lasut mengatakan Covid-19 adalah salah satu ancaman serius bagi negara, dan tak terkecuali Kabupaten Talaud.
"Kita harus menyikapi serius penyebaran Covid-19, namun kita tidak perlu takut. Kita sama-sama tolak virus ini masuk ke Talaud," ujar Elly dikutip Antara.
Baca Juga
Advertisement
Elly juga mengatakan, virus tersebut dapat menyebar selama 14 hari dan setelahnya tidak akan menyebar lagi jika tak ada tanda-tanda apa pun.
Elly menyarankan kepada para Aparatur Sipil Negara dan seluruh masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, rutin mencuci tangan, hindari daerah terduga dan tetap beraktivitas seperti biasa, serta tidak lupa berdoa kepada Tuhan.
"Soal masker, kita tidak usah khawatir dan takut tidak mendapatkannya, karena masker sedianya hanya untuk orang sakit dan orang sehat yang berhubungan langsung dengan orang sakit. Jadi, kita yang sehat di luar tidak usah sibuk cari masker," katanya.
Doa bersama yang digelar di kediaman Bupati Kabupaten Talaud di Melonguane ini dihadiri Forkopimda, ratusan ASN, para tokoh adat, masyarakat, pemuda dan agama. Doa bersama diawali dengan doa adat, kemudian disusul dengan doa Protestan, Katolik dan ditutup dengan doa umat Muslim.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Virus Corona di Sulawesi Utara
Rumah Sakit Prof RD Kandou Manado pada Sabtu, 14 Maret 2020, mengumumkan kasus virus corona Covid-19 pertama di Sulawesi Utara.
"Satu pasien di Rumah Sakit Prof Kandou Manado ini terkonfirmasi positif Covid-19," kata Handry, Kepala Bidang Rekam Medik RS Prof Kandou Manado.
Handry mengatakan, pasien yang positif terjangkit virus corona itu baru pulang beribadah di luar negeri. Saat pulang ke Manado pasien tersebut kesehatannya terganggu hingga kemudian dirujuk ke RS Prof Kandou Manado.
"Sudah teridentifikasi waktu dirujuk ke RS Kandou pada 9 Maret. Kami sejak awal sudah masukkan untuk diisolasi," Handry menjelaskan.
Namun demikian pada, 15 Maret 2020, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Sulut menyatakan, hasil pemeriksaan kedua dari pasien yang terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di RSUP Prof Kandou Manado hasilnya negatif.
"Hasilnya sudah negatif. Namun sesuai SOP, masih akan dilakukan serial pemeriksaan tambahan sampai total delapan kali untuk menyatakan pasien sembuh," ungkap Jubir Satgas Covid-19 Provinsi Sulut dr Steven Dandel.
Dandle mengatakan apabila dari serial pemeriksaan itu terus negatif, maka pasien sudah dinyatakan sembuh. "Saat ini saat ini pasien masih tetap ada di ruang isolasi. Kondisinya stabil," tandasnya.
Advertisement