Gubernur Bengkulu Larang Warga 'Liburan Corona'

Surat edaran terkait antisipati merebaknya penyebaran virus corona covid-19 yang sudah menjadi pandemi negara di dunia.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 19 Mar 2020, 07:00 WIB
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah melarang warga melakukan liburan Corona selama 14 hari kedepan. (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Bengkulu - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah akhirnya mengeluarkan Surat Edaran tentang Pencegahan Penyebaran Corona Covid-19 di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu. SE nomor 800/245/2020 itu ditandatangani tanggal 17 Maret dan akan berakhir 14 hari kedepan yaitu tanggal 31 Maret tahun 2020.

Ada 10 poin yang tertuang dalam Surat Edaran terkait antisipati merebaknya penyebaran Virus Corona Covid-19 yang sudah menjadi pandemi di seluruh belahan dunia tersebut. Seluruh siswa SMA dan SMK serta Aparatur Sipil Negara (ASN) dan para tenaga honorer diminta untuk tidak ke sekolah dan bekerja dari rumah masing-masing.

"Surat Edaran ini hanya untuk merespon desakan banyak pihak," tegas Rohidin di Bengkulu (18/3/2020).

Dengan edaran ini, kata gubernur, bukan berarti para ASN tidak bekerja dan siswa tidak belajar, hanya tempat dan sistemnya saja yang diubah. Para guru harus memastikan siswa belajar dengan pemantauan menggunakan jaringan internet dan kepala satuan kerja setingkat OPD juga memantau dan memastikan bawahannya berada di rumah dan melaksanakan pekerjaan kantor.

"Tidak ada yang boleh melakukan liburan Corona Covid-19," lanjut gubernur.

Isi surat edaran ini berdasarkan petunjuk dan aturan dari pemerintah pusat dan pejabat yang berwenang. Gubernur Rohidin juga memastikan akan mengerahkan Satuan Polisi Pamong Praja bersama aparat kepolisian dan TNI untuk melakukan razia di pusat keramaian, lokasi hiburan dan tempat bermain anak-anak termasuk Warnet, Play Station dan game online center.

"Jika ditemukan yang berkeluyuran, kita akan ambil langkah sesuai aturan," kata Rohidin Mersyah.

 

 


Bengkulu Masih Negatif Covid-19

Direktur RSUD M Yunus Bengkulu memastikan Bengkulu masih negatif Corona. (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Penyebaran virus Corona yang sudah menjadi pandemi, dimanfaatkan banyak pihak untuk menebar isu dan informasi yang tidak bertanggung jawab. Beragam info menyesatkan saat ini berkeliaran di linimasa hampir semua media sosial. Bahkan ada yang menyatakan, Bengkulu sudah ada pasien yang positif terkena Covid-19.

Direktur Utama RSUD M YUnus Bengkulu Dr Zulkimaulub Ritonga memastikan, hingga saat ini Provinsi Bengkulu masih berstatus negatif Corona. Meskipun dalam beberapa hari terakhir terdapat 4 orang yang berstatus dalam pemantauan atau ODP.

"Satu orang saat ini berada di ruang isolasi RSUD dan tiga lain ada di rumah masing-masing," ujar Zulki.

Dia juga memastikan keempatnya belum masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan atau PDP. Hanya berdasarkan keluhan dan riwayat perjalanan mereka saja yang mengharuskan petugas medis melakukan pemantauan.

RSUD M Yunus Bengkulu juga sudah membuka Posko khusus Covid-19 di halaman RSUD yang berada tidak jauh dari Mapolda Bengkulu. Posko juga dibuka di dua ibu kota Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan.

Jika ada masyarakat yang merasa terjangkit atau menunjukkan gejala Covid-19, kata Zulki sebaiknya menghubungi call center atau rumah sakit terdekat untuk dilakukan penjemputan sesuai dengan protokol kesehatan yang dikeluarkan badan kesehatan dunia WHO. Supaya masyarakat tersebut bisa tertangani dengan baik, pelayanan dengan penjemputan ambulans dan petugas khusus.

"Tujuannya, pasien tertangani dengan benar dan lingkungan tetap aman," kata Zulkimaulub Ritonga.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya