Otoritas New York Sediakan Layanan Drive-Thru untuk Tes Corona COVID-19

Otoritas setempat menyediakan tenda untuk melakukan tes. Namun, mereka yang ingin ikut tidak perlu meninggalkan mobil mereka.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 18 Mar 2020, 18:40 WIB
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Liputan6.com, New York - Ada hal menerik di New Rochelle, New York, Amerika Serikat. Bagi masyarakat yang ingin melakukan tes terpapar Virus Corona tak mesti datang ke rumah sakit.

Dikutip dari laman New York Times, Rabu (18/3/2020) pasalnya, ada layanan drive-in atau drive-thru -- tes terpapar COVID-19 tanpa harus meninggalkan mobil.

Jadi, otoritas setempat menyediakan tenda untuk melakukan tes. Namun, mereka tidak perlu meninggalkan mobil.

Jadi, ada barisan mobil yang menunggu untuk diperiksa. Ini adalah pusat pengujian Virus Corona COVID-19 drive-thru pertama di negara bagian itu, yang terletak di tengah Pulau Glen, taman seluas 105 hektar yang dihubungkan oleh jembatan di New Rochelle.

New York adalah satu di antara sekitar 10 negara bagian yang telah mendirikan pusat pengujian drive-through (drive-thru) mereka sendiri.

Di Amerika Serikat, hanya sekitar 25.000 orang telah diuji pada 11 Maret, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Angka ini cukup rendah, lantaran pemerintah AS mewajibkan warga yang ingin melakukan tes harus memenuhi kriteria. Hal ini memicu kemarahan warga.

Beda dengan Korea Selatan telah mampu menguji setidaknya 10.000 orang per hari, dengan total 274.000 orang sejauh ini -- meskipun kedua negara menemukan kasus pertama mereka pada waktu yang bersamaan.

Dalam empat hari pertama operasinya, pusat drive-through menguji 1.882 orang di New Rochelle. Sejauh ini, mereka yang dites belum ada yang positif COVID-19.


Sekolah Diliburkan

Petugas medis yang bekerja di bangsal isolasi Rumah Sakit Palang Merah di Wuhan, provinsi Hubei, China pada 16 Februari 2020. Jumlah korban meninggal akibat virus corona (Covid-19) di seluruh dunia hingga Minggu (8/3) pagi sudah mencapai 3.570 orang, terbanyak masih di China. (STR/AFP)

Wali Kota New York City Bill de Blasio pada Minggu, 15 Maret 2020 mengumumkan penutupan sekolah dan aktivitas belajar. Hal ini dilakukan sebagai langkah yang bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran pandemi Virus Corona COVID-19.

"Dengan menyesal saya mengumumkan bahwa mulai besok sekolah-sekolah umum akan kami tutup," de Blasio mengatakan pada konferensi pers, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (16/3/2020).

Sebenarnya, Wali Kota New York City menentang penutupan, takut dampak pada ekonomi dan layanan publik menjadi terbengkalai.

Namun, tekanan pada wali kota terus meningkat, datang dari orangtua, pendidik, dan pejabat rumah sakit setempat.

Jumlah kasus Virus Corona COVID-19 yang dikonfirmasi di kota berpenduduk 8,5 juta ini terus meningkat, melewati 300 orang pada hari Minggu kemarin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya