Minimalisir Dampak Corona COVID-19, AS Berencana Kirim Bantuan Dana ke Warganya

Pemerintah AS kini telah berencana untuk memberi bantuan dana kepada warganya guna memredam dampak Virus Corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2020, 08:58 WIB
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin (tengah) memberikan penjelasan di Gedung Putih, Selasa 17 Maret 2020.

Liputan6.com, Washington - Pemerintah federal sedang mempertimbangkan untuk segera mengirim uang langsung ke warga Amerika untuk meringankan pukulan ekonomi akibat pandemi virus corona.

Melansir VOA Indonesia, Rabu (18/3/2020), pemerintahan Trump berusaha untuk membuat Kongres menyetujui suntikan dana sebanyak $850 miliar ke dalam perekonomian, termasuk $250 miliar untuk pinjaman usaha kecil, dan $50 miliar untuk menjamin maskapai penerbangan di Amerika, sebagai bagian dari paket stimulus darurat.

Dana ini akan merupakan tambahan paket $100 miliar lebih yang telah disahkan oleh DPR. Legislasi itu memberikan cuti sakit, asuransi pengangguran, dan tunjangan lain bagi pekerja yang terkena dampak penyebaran COVID-19.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Dorongan Usaha

Konferensi pers oleh Presiden AS Donald Trump terkait Virus Corona yang kasusnya terus meningkat di Amerika Serikat. (Saul Loeb/AFP)

Federal Reserve atau bank sentral Amerika mengumumkan pada hari Selasa bahwa pihaknya berupaya untuk menjaga aliran kredit hingga $ 1 triliun ke dunia usaha.

Pengumuman itu memberikan dorongan kepada para pedagang saham Amerika, dan indeks rata-rata Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq naik setelah anjlok awal pada perdagangan Selasa pagi.

Pada hari Senin, Dow Jones Industrial Average mengalami kerugian terburuk sejak "Black Monday" pada tahun 1987.

Dalam jumpa pers hari Selasa, Wakil Presiden Mike Pence mengimbau perusahaan-perusahaan konstruksi untuk menyumbangkan masker N95 yang langka ke rumah-rumah sakit dan tidak memesan yang baru untuk saat ini di tengah-tengah kekurangan peralatan yang bisa bertambah buruk karena pasien virus membanjiri rumah-rumah sakit.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya