Utamakan Keselamatan, NasDem Setuju Pemilihan Wagub DKI Ditunda

Dia mengaku heran dengan sejumlah koleganya di DPRD yang ngotot pemilihan Wakil Gubernur dilakukan sesuai jadwal.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2020, 20:36 WIB
Suasana Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (19/2/2020). DPRD DKI Jakarta mengesahkan Tata Tertib (Tatib) DPRD DKI Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino menilai pelaksanaan pemilihan Wakil Gubernur DKI patut ditunda. Hal ini berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk melakukan kerja dari rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia.

"Ditunda dulu. Jadi ke publik itu (mengedukasi) gimana kita self isolated lah berdiam diri dulu di rumah sampai kondisinya tenang," ujar Wibi, Rabu (18/3/2020).

Dia mengaku heran dengan sejumlah koleganya di DPRD yang ngotot pemilihan Wakil Gubernur dilakukan sesuai jadwal, 23 Maret mendatang, dengan dalih kepentingan rakyat. Justru menurutnya, mengikuti arahan mengurangi kegiatan berkerumun merupakan pelajaran penting bagi DPRD sebagai bentuk edukasi ke masyarakat.

Dia menambahkan, jika para legislatif tidak acuh dengan imbauan berdiam diri di rumah, hal ini akan menimbulkan stigma penyebaran Covid-19 adalah hal sepele.

"Ini juga udah tahu lagi wabah Covid-19 mereka tetap maksa masuk Pilwagub 23 Maret, padahal kan sudah jelas-jelas arahan Presiden, Gubernur, tapi mereka enggak peduli. Ini kan berarti edukasi ke masyarakatnya Covid ini sepele," tukas Wibi.

Usulan untuk menunda juga berasal dari PKS dan PSI. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS, Suhaimi setuju dengan usulan untuk menunda pemilihan Wagub. Asalkan alasan penundaan untuk keselamatan seluruh anggota dewan.

"Saya kira pertama keselamatan manusia itu utama. Kemudian dari sisi seruan Gubernur dan pemerintah pusat dari ahli kita mengikuti arahan untuk tidak berkumpul dan berjabat tangan," katanya kepada merdeka.com, Selasa (17/3/2020).

Politikus PKS ini menambahkan, masih ada waktu untuk menunda pemilihan calon pengganti Sandiaga Uno. Dia menyarankan, agar menunda pemilihan hingga kondisi penyebaran virus Corona dapat dikendalikan.

"Tidak mengapa kalau pemilihan Wagub ditunda. Tentu penundaan itu untuk menjaga kesehatan dari Corona," jelasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jadwal Tak Berubah

Senada dengan Suhaimi, Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Idris Ahmad menilai, tidak ada alasan mendesak pemilihan Wagub DKI harus diselenggarakan dalam waktu dekat. Mengingat penyebaran virus Corona di Indonesia mengalami peningkatan.

"Tidak alasan mendesak dan penting untuk melaksanakan pemilihan Wagub di kondisi seperti ini. Kita seharusnya fokus dan mengikuti arahan untuk membatasi aktivitas di luar rumah apalagi kegiatan yang membuat orang berkumpul," ujarnya.

Namun pandangan itu berbeda dengan Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono yang mengatakan pelaksanaan pemilihan Wakil Gubernur sesuai dengan jadwal tanpa ada perubahan.

"Sesuai jadwal. Untuk itu, fraksi meminta kepada pimpinan dewan untuk melakukan kajian yang matang terhadap pencegahan Covid-19," ujar Gembong saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (18/3/2020).

Gembong menambahkan pemilihan orang nomor 2 di ibu kota ini bukan berarti mengesampingkan keselamatan dan keamanan para anggota dewan. DPRD, imbuh Gembong, tetap memantau kondisi dan perkembangan virus yang merebak pertama kali di Wuhan, China.

 

Reporter: Yunita Amalia/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya