Melacak Jejak Kontak Pasien Positif Corona Covid-19 di Malang

Sampai hari ini di Kota Malang ada 2 PDP positif dan 4 OPD Corona Covid-19 yang dirawat di dua rumah sakit berbeda

oleh Zainul Arifin diperbarui 19 Mar 2020, 09:00 WIB
Pemkot Malang mewajibkan siapapun yang hendak masuk ke Balai Kota untuk diperiksa dengan alat ukur suhu guna mencegah penularan coronavirus Covid-19 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Seorang mahasiswa Universitas Brawijaya Malang dinyatakan positif virus corona Covid-19. Rekam jejak kegiatan maupun kontak langsung pasien dalam pengawasan ini pun ditelusuri untuk mencegah penyebaran penyakit itu.

Aktivitas mahasiswa tersebut bakal dilacak, mulai tempat tinggal, indekos, warung makan, sampai perusahaan tempat magang kuliah. Perusahaan itu milik ayah dari mahasiswa yang dinyatakan positif Corona Covid-19 berdasarkan hasil uji laboratorium yang diumumkan hari ini.

"Ini masuk risiko tinggi, kami bersama-sama berusaha melacak," kata Kabid Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif di Malang, Rabu, 18 Maret 2020.

Pelacakan data kontak terakhir mahasiswa tersebut melibatkan perguruan tinggi tempat mahasiswa itu kuliah, serta dibantu oleh petugas dari 16 puskesmas dan tiga rumah sakit rujukan di Kota Malang.

"Petugas juga memiliki risiko tinggi, karena itu harus dilengkapi berbagai peralatan. Ini butuh proses," tutur Husnul.

Sejauh ini, di Kota Malang ada dua orang dinyatakan positif coronavirus Covid-19. Seorang di antaranya sudah meninggal dunia sebelum hasil laboratorium keluar. Berikutnya, adalah mahasiswa tersebut. Kedua kasus itu tercatat di RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Sedangkan, untuk orang dalam pengawasan (ODP) ada empat orang. Rinciannya, dua orang baru masuk ke RSSA dan hasil pemeriksaan swab baru dikirim ke Balitbangkes Jakarta. Dua ODP virus corona Covid-19 lagi tengah diisolasi di RST Soepraoen Malang.

"Di RST Soepraoen ini pasangan suami istri yang ikut sebuah pertemuan di Solo. Untuk hasil uji laboratoriumnya belum keluar," ujar Husnul.


Siap Siaga

Pemeriksaan suhu tubuh bagi siapa saja di Balai Kota Malang untuk mencegah penyebaran coronavirus Covid-19 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Layanan penanganan coronavirus Covid-19 terpusat di RSSA Malang dengan 54 ruang isolasi. Dibantu tiga rumah sakit rujukan yaitu RS Panti Waluyo (RKZ), RS Lavalette, dan RST Soepraoen. Di RST Soepraoen ada 30 ruang isolasi yang siap.

"Pemerintah kota rencananya juga menyiapkan RSUD Kota Malang turut terlibat membantu," papar Husnul Muarif.

Wali Kota Malang Sutiaji meminta seluruh rumah sakit terutama berstatus rujukan Covid-19 bisa bergerak cepat. Serta rutin melaporkan baik itu orang dalam pengawasan maupun pasien dalam pengawasan coronavirus Covid-19.

"RSUD Kota Malang akan kami siapkan jadi ruang isolasi. Ini semua untuk mitigasi penyebaran corona di kota ini," ujar Sutiaji.

Pemkot Malang juga meminta semua rumah sakit saling bersinergi, terhubung dalam informasi. Termasuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Malang dan Pemerintah Kota Batu, sehingga prosedur penanganan bersama bisa cepat diambil.

"Kami siap membuat pusat informasi secara daring yang memuat edukasi dan informasi penyebaran korona atas saran kawan–kawan," kata Sutiaji.

Sementara itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Malang menyerukan kepada pemerintah daerah Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang saling berkoordinasi untuk penanganan dan pencegahan coronavirus Covid–19 di Malang Raya.

"Kami melihat banyak informasi berbeda antarinstansi. Seharusnya semua saling terhubung, transparan dan akuntabel," kata Ketua AJI Malang, Mohammad Zainuddin.

AJI Malang mendorong tiga pemerintah daerah membentuk sistem informasi terpadu dan transparan melalui berbagai kanal yang mudah diakses publik. Ini bisa turut mengurangi keresahan masyarakat.

Penyedian informasi jadi amanat UU nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Peta sebaran yang bisa diakses oleh publik akan sangat membantu dan bisa jadi acuan publik. Sekaligus punya potensi mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya