RSPI Minta Bantuan Tenaga Medis Dinkes DKI untuk Perluas Ruang Isolasi

Selain tim medis, Syahril mengatakan, dengan adanya perluasan itu pihaknya bisa menambah 90 tempat tidur.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2020, 03:29 WIB
Suasana RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020). RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, memulangkan seorang pasien WNA suspect corona. WNA tersebut dinyatakan negatif corona setelah dipantau sejak Selasa (3/3/2020) lalu. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Mohammad Syahril menyatakan, pihaknya berencana memperluas ruang isolasi tahap dua. Namun, untuk itu dibutuhkan penambahan tenaga medis.

"Kita membutuhkan bantuan tenaga dokter, perawat, analis, farmasi, kesehatan lingkungan dan seterusnya," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (18/3/2020).

Syahril berencana meminta bantuan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Kementerian Kesehatan untuk tambahan tenaga medis jika rencana ini jadi dilakukan. 

"Sudah kita susun kebutuhan-kebutuhan itu, termasuk alat pelindung diri. Begitu perluasan 15 tempat tidur, kita sudah harus memprediksi berapa kebutuhan sebulan, berapa kebutuhan seterusnya," katanya.

Selain tim medis, Syahril mengatakan, dengan adanya perluasan itu pihaknya bisa menambah 90 tempat tidur.

"Total akan 90 tempat tidur," pungkas Syahril.

Seperti diketahui sebelumnya RSPI Sulianti Saroso sudah memiliki 11 ruang isolasi dan 15 tempat tidur untuk pasien COVID-19.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Gencar Sosialiasi

Pemerintah gencar melakukan sosialisasi agar masyarakat menjaga jarak atau social distancing untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pemerintah juga terus melakukan tracing warga yang bersinggungan langsung dengan pasien positif Covid-19.

Juru bicara pemerintah Indonesia untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, jika hal tersebut dilakukan, pemerintah optimistis kasus akibat virus Corona tersebut berkurang pada April 2020. 

"Kita harap setelah dilaksanakan kegiatan dengan masyarakat, pada April mulai bisa terlihat hasilnya dan mulai terkendali," ujar Yuri di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Menurut dia, jumlah pasien positif Covid-19 memang terus naik. Dia menilai hal ini wajar dan dialami seluruh negara yang terserang virus Corona.

Terlebih pemerintah gencar melakukan tracing dan masyarakat mulai sadar akan pentingnya pemeriksaan diri terkait Covid-19.

"Sekarang naik, karena kontak tracing secara intens dilakukan sehingga makin banyak ditemukan. Kedua, kesadaran masyarakat bahwa mereka makin peduli dan mau diperiksa," kata Yuri.

Reporter: Ronald

Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya