Liputan6.com, Jayapura – Pasien dalam pengawasan (PDP) corona covid-19 di Papua betambah. Rabu malam (18/3/2020), seorang bayi berusia 7 bulan dengan gejala mirip corona covid-19 dirawat di ruang isolasi Rumah sakit Dian Harapan Waena, Abepura, Kota Jayapura. Ia menjadi pasien kelima yang diisolasi.
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Silwanus Sumule menyebutkan pasien ini membutuhkan penanganan khusus dan sedang dilakukan penelusuran kepada orangtua balita.
Data dari pemerintah Provinsi Papua, dengan masuknya pasien nalitas di RS Dian Harapan, maka pasien PDP di Papua menjadi 5 orang.
Baca Juga
Advertisement
Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Hery Dosinaen menyebutkan PDP corona dirawat di RSUD Merauke, Biak, Jayapura, dengan rincian 2 pasien PDP dirawat di Jayapura dan Merauke, serta seorang pasien dirawat Biak.
“Rumah sakit telah mengambil sampel darah untuk pasien kelima dan masih ditunggu hasilnya," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Hery Dosinaen.
Karena bertambahnya pasien PDP, maka pemerintah akan rapat bersama terkait anggaran penanggulanagn corona covid-19. "Saat ini satgas sudah bekerja tanpa pembiayaan," jelasnya.
Hery menambahkan terdapat 13 rumah sakit jadi rujukan penanganan virus corona di Papua. Ke-13 rumah sakit itu tersebar di Jayapura, Merauke, Biak, Nabire, Mimika dan Jayawijaya.
Kesulitan APD
Dinas Kesehatan Papua mengakui dalam penanganan virus corona covid-19, tim medis kekurangan alat pelindung diri (APD).
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Silwanus Sumule menyebutkan idealnya Papua memiliki 5.000 APD untuk dibagikan kepada 29 kabupaten/kota, dalam penanganan pasien corona covid-19.
“Pengadaan APD akan disesuaikan dengan anggaran. Untuk hari ini telah datang 120 APD,” ujarnya.
Dinas Kesehatan setempat berharap kepala daerah dapat mengalokasikan dana untuk corona covid-19, apalagi harga dipasaran sekitar Rp1 juta per unit.
simak video pilihan berikut ini:
Advertisement