Pulang Wisata dari Bali, Ratusan Siswa SMP di Solo Langsung Cek Kesehatan

Siswa SMPN 16 Solo melakukan study tour ke Bali meskipun pihak pemkot sempat melarangnya usai Solo ditetapkan KLB virus corona (Covid-19).

oleh Fajar Abrori diperbarui 19 Mar 2020, 08:00 WIB
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo memberikan pengarahan kepada siswa SMPN 16 usai pulang study tour dari Bali, Rabu (18/3).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Ratusan siswa SMPN 16 Solo langsung menjalani cek kesehatan usai pulang study tour dari Pulau Dewata, Bali. Hasil pemeriksaan petugas medis menemukan, sebanyak empat siswa mengalami demam. Meskipun tidak ditemukan gejala terpapar virus corona Covid-19, namun petugas puskesmas akan memantau terus kondisi kesehatan keempat siswa tersebut.

Rombongan siswa SMPN 16 Solo tiba di sekolah pada Rabu siang, 18 Maret 2020. Untuk mengantisipasi siswa terpapat virus corona Covid-19 usai dari wisata ke Bali, petugas kesehatan dari Puskesmas Ngoresan memeriksa satu per satu kondisi kesehatan siswa.

Petugas medis Puskesmas Ngoresan, dr Krisnandar Fediyanto mengatakan para siswa setelah turun bus langsung dikumpulkan. Setelah itu petugas medis melakukan pemeriksaan suhu badan siswa.

"Pemeriksaan hanya melalui screening suhu badan dan klinis saja karena yang kita caru suhu bada 38 derajat atau lebih da gejala ispa atau gangguan pernapasan," kata dia kepada Liputan6.com, Rabu, 18 Maret 2020.

Setelah pemeriksaan selesai, Krisnandar pun menyebutkan sebagian besar siswa dinyatakan sehat. Hanya ada beberapa siswa yang mengeluhkan sakit seperti pusing mual dan kecapaian.

"Ada yang sakit tapi yang sakit ini tidak mesti terpapar virus corona," ujarnya.

Simak juga video pilihan berikut ini:


Siswa Alami Demam

Ilustrasi pemeriksaan suhu badan kepada warga dengan menggunakan thermal gun.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan dari hasil pemeriksan kesehatan para siswa usai melakukan kunjungan wisata ke Bali ditemukan sebanyak empat siswa mengalami demam. Ia pun memperkirakan penyebab demam panas itu bukan lantaran terpapar virus corona, melainkan faktor kecapaian serta dehidrasi lantaran perjalanan jauh dari Bali ke Solo.

"Kita berpikir positif saja lah, empat siswa yang panas itu mungkin kurang minum wong anak-anak kan. Mungkin perjalanan jauh capai juga bisa," sebutnya.

Oleh sebab itu, Kepala Dinkes Solo yang akrab dipanggil Ning itu menginstruksikan kepada para siswa untuk istirahat setelah pulang ke rumah. Bahkan, pihaknya juga sudah meminta nomor telepon masing-masing anak yang mengalami demam untuk dilakukan pemantauan oleh petugas puskesmas.

"Ada empat puskesmas yang akan mantau karena empat siswa itu domisilinya di masing-masing berbeda. Nanti hasil pemantauan dilaporkan ke Puskesmas Ngoresan karena sekolahnya ada di Ngoresan," ucapnya.


Tolak Pembatalan Study Tour

Petugas BPBD Solo menyemprot disinfektan di lingkungan sekolah SMPN 16 Solo, Rabu (18/3).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Ning menambahkan para siswa yang sakit itu juga tidak perlu menjalani karantina mandiri. Pihaknya sudah melakukan edukasi kepada empat siswa itu agar tidak bepergian keluar.

"Tidak perlu kemana-mana, jangan pergi dulu," pintanya.

Sementara itu Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan awalnya kegiatan study tour SMPN 16 Solo itu akan dibatalkan begitu Pemkot Solo mengeluarkan kebijakan Solo sebagai KLB corona Covid-19. Hanya saja orangtua siswa dan siswa menolaknya sehingga kunjungan wisata ke Bali tetap berlangsung pada Sabtu lalu.

"Sebetulnya kemarin tidak boleh berangkat tapi ortu dan anaknya ngeyel, terus kita suruh buat surat pernyataan. Isi surat pernyataan itu kalau terjadi apa-apa orang tua bertanggung jawab," ujarnya usai menemui para siswa SMPN 16 Solo setelah pulang study tour dari Bali.

Dalam kesempatan itu Wali Kota Solo yang akrab disapa Rudy itu juga langsung memerintahkan untuk melakukan penyemportan disinfektan di sekolah SMPN 16 Solo. Penyemprotan itu dilakukan sejumlah petugas BPBD Solo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya