Liputan6.com, Garut - Kebutuhan jeruk lemon California yang ditanam di wilayah perkebunan Garut, Jawa Barat, terus meningkat seiring merebaknya virus Corona Covid-19 saat ini. Harga jual jeruk pun ikut melambung di pasaran.
Rudi Abdul Gani (30), Pengelola Perkebunan PT Agro Jabar Cikajang mengatakan, seiring masuk dan menyebarnya Covid-19 di Indonesia, kebutuhan buah jeruk lemon bagi masyarakat naik hingga tiga kali lipat.
"Biasanya (sebelum Covid-19) seminggu hanya kirim satu-dua ton, sekarang bisa sampai enam ton," ujar dia saat ditemui di kabunnya, Kamis, 19 Maret 2020.
Menurut dia, besarnya permintaan tidak lepas dari isu kesehatan yang beredar saat ini. Tercatat sejak isu virus Corona pertama kali ditemukan di Depok hampir satu bulan lalu, kebutuhan jeruk lemon, langsung meroket beberapa hari kemudian.
"Kebanyakan yang pesan dari luar Garut," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Selain terbilang murah, ujar dia, vitamin C yang berasal dari jeruk lemon dianggap ampuh menjadi salah satu asupan makanan untuk meningkatkan imun tubuh seseorang. "Dipakai buat minuman dan cairan infusan," kata dia.
Tak pelak kondisi itu ikut mengatrol harga jual jeruk dari petani. Jika biasanya dijual dengan harga Rp5.000 per kilogram, saat ini harga dari petani pelonjak hingga Rp10.000 per kilogram.
"Biasanya kami jual lagi di angka 12-13 ribu per kilo, untuk menutupi ongkos transportasi," ujar dia.
Ia mengaku lonjakan permintaan kebutuhan tersebut menjadi berkah tersendiri bagi petani. "Potensi panen kami masih tersedia di kebun milik petani," ungkap dia bangga.
Rudi menambahkan, selain terbilang murah, jeruk lemon California hasil bumi perkebunan kota Intan Garut, memiliki kandungan bulir dan air perasan yang cukup banyak.
"Soal rasa berani diadu," ujar dia.
