Antisipasi Corona COVID-19, Dinas Pendidikan Jatim Minta Sekolah Tarik Siswa PKL

Dinas Pendidikan menyerahkan kepada guru pembimbing dan guru mata pelajaran yang bersangkutan sesuai dengan pelajaran masing-masing.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2020, 09:30 WIB
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 50 Jakarta, Senin (25/3). Sebanyak 69.407 siswa dari 578 SMK di DKI Jakarta mengikuti UNBK yang diselenggarakan pada 25-28 Maret 2019. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pendidikan Jawa Timur memutuskan untuk menarik seluruh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Timur (Jatim) yang sedang praktik kerja lapangan (PKL) di Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dengan belajar di rumah. Langkah ini dilakukan seiring meluasnya virus corona baru atau COVID-19.

Kepala Bidang Pembinaan SMK Dindik Jatim, Suhartono menuturkan, imbauan ini sebagai tindak lanjut dari edaran Gubernur Jawa Timur dalam peningkatan kewaspadaan terhadap COVID-19.

“Dari hasil rapat hari ini  kita putuskan untuk menarik seluruh siswa (SMK) di Jatim yang melakukan PKL untuk belajar di rumah,” ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Rabu, 18 Maret 2020.

Terkait proses pembelajaran, pihaknya menyerahkan kepada guru pembimbing atau guru mata pelajaran yang bersangkutan sesuai dengan pelajarannya masing-masing.

"Kapan mereka PKL lagi, kami akan menunggu instruksi lanjutan," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Proses Pembelajaran Diserahkan kepada Keluarga

Ilustrasi sekolah (dok. Pixabay.com/Wokandapix/Putu Elmira)

 

Sementara itu, Kepala SMKN 2 Surabaya, Djoko Pratmodjo mengatakan, sebelumnya  sejumlah industri telah mengembalikan siswa ke sekolah agar bisa diliburkan. Dia menuturkan beberapa perusahaan yang bekerja sama terkait proses PKL telah mengembalikan siswa ke sekolah. Namun, sebagian pihaknya juga menarik siswa dari DUDI.

"Jadi kemarin sekolah minta izin ke industri untuk menarik siswa, dengan memperhatikan keselamatan siswa. Rata-rata industri mengizinkan," kata dia.

Mengenai evaluasi penilaian, Djoko mengungkapkan jika siswa tidak menjalani PKL selama satu bulan lebih, maka akan dijadwalkan ulangdengan pihak DUDI.  Rata-rata siswa PKL di sekolahnya selama emam bulan hingga 10 bulan. Total, sebanyak 250 siswa SMKN 2 Surabaya yang melakukan PKL di DUDI.

"Saat mereka di rumah dan berhenti sementara PKL mereka mengikuti pembelajaran daring. Dengan memberikan mereka tugas-tugas pembelajaran adaptif-normatif," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya