Liputan6.com, Jakarta Sejumlah narasi berkembang di masyarakat terkait adanya imbauan pembatasan ibadah ke masjid di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19. Salah satunya agar tetap ke masjid dan lebih takut kepada Tuhan dibanding virus tersebut.
Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh menyampaikan, Tuhan telah memberikan akal pikiran untuk menyikapi hal tersebut.
Advertisement
"Allah Subhanahu Wata'ala menciptakan segala sesuatu untuk kepentingan kemaslahatan manusia. Tetapi pada saat yang sama kita diberikan akal untuk kepentingan memilih. Memilih antara hidup, memilih antara mati dengan hidup. Memilih antara sehat dan sakit," tutur Asrorun di Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Kamis (19/3/2020).
Menurut Asrorun, saat seseorang sakit maka dengan akal pikiran itu Tuhan memberikan kebebasan manusia memilih sikap. Pilihan yang dianjurkan untuk diambil adalah berobat demi kesehatan.
"Benar sakit itu adalah ciptaan Allah, tetapi dengan akal budi yang diberikan oleh Allah, kita diwajibkan untuk ikhtiar menciptakan aktivitas yang menyebabkan kesehatan," jelas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Cegah Penyebaran Covid-19
Terlebih, Asrorun melanjutkan, setiap orang memiliki kewajiban memelihara diri dan kesehatan lingkungannya.
Khususnya dalam pandemi Covid-19, pencegahan penyebarannya tidak bisa dibebankan kepada satu komunitas saja.
"Kalau kita sakit kita beriktiar untuk sehat dan memastikan kesehatan. Kalau kita sehat kita diwajibkan mejaga kesehatan jangan sampai menjerumuskan ke dalam kebinasaan," ujar Asrorun.
Advertisement