Liputan6.com, Jakarta - Tablig akbar bertemakan Ijtima Dunia Zona Asia 2020 yang sedianya digelar di Pakkatto, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada 19-22 Maret akhirnya dibatalkan.
Ijtima Dunia Zona Asia 2020 ini batal setelah koordinasi yang alot antara panitia dan Pemerintah Kabupaten Gowa, demi pencegahan penyebaran virus corona Covid-19.
Advertisement
"Alhamdulillah, akhirnya sepakat Ijtima dunia ditunda atau dibatalkan pelaksanaannya," kata Bupati Gowa, Adnan Purichta, dalam keterangan tertulisnya, Rabu 18 Maret 2020 malam.
Meski begitu, ribuan orang sudah datang ke lokasi. Mereka yang datang berasal dari berbagai daerah di penjuru Indonesia bahkan hingga luar negeri.
"Sudah hampir 9000 jamaah catatan sementara. Ada dari Lampung, Jambi, Magelang dan banyak lagi," kata Andi Abdillah Beso Manggabarani, Koordinator Mobilisasi dan Transportasi Ijtima Dunia Zona Asia 2020 saat dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu, 18 Maret 2020 malam.
Berikut 6 hal terkait pelaksanaan tablig akbar bertemakan Ijtima Dunia Zona Asia 2020 di Gowa yang akhirnya dibatalkan dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kegiatan Tak Berizin
Di tengah hiruk pikuk merebaknya Virus Corona Covid-19 dan upaya pemerintah meredamnya dengan pembatasan sosial, ribuan orang menghadiri kegiatan tablig akbar bertemakan Ijtima Dunia Zona Asia 2020 di Pakkatto, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Mereka datang dari berbagai daerah di penjuru Indonesia bahkan hingga luar negeri.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, kegiatan tersebut sedianya dilaksanakan pada 19 hingga 22 Maret 2020. Kegiatan itu sebenarnya tidak mendapat izin dari pihak kepolisian dan pemerintah setempat.
"Mereka tidak punya izin keramaian," kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe, kepada Liputan6.com, saat dikonfirmasi via pesan singkat, Rabu, 18 Maret 2020.
Meski tidak memiliki izin, kegiatan yang melibatkan ribuan orang tersebut tetap akan dilaksanakan. Guntur menyebutkan bahwa pihak panitia bersikukuh melaksanakan kegiatan itu karena mereka telah melakukan persiapan sejak tahun lalu.
"Tetap dia laksanakan dengan alasan bahwa persiapan sejak tahun lalu," jelas Guntur.
Advertisement
Dihadiri 9.000 Orang dari Dalam dan Luar Negeri
Sedikitnya 9.000 jemaah telah hadir di Pakkatto, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan untuk mengikuti kegiatan Ijtima Dunia Zona Asia 2020. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia, di tengah merebaknya virus Corona atau Covid-19.
"Sudah hampir 9.000 jemaah catatan sementara. Ada dari Lampung, Jambi, Magelang dan banyak lagi," kata Andi Abdillah Beso Manggabarani, Koordinator Mobilisasi dan Transportasi Ijtima Dunia Zona Asia 2020 saat dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu, 18 Maret 2020 malam.
Abdillah menyebutkan jumlah itu akan terus bertambah, pasalnya kegiatan ini sedianya akan dilaksanakan pada 19 hingga 22 Maret 2020. Mereka menyatakan tetap hadir meski ada wabah Corona Covid-19.
"Besok mau datang dari Banjarmasin itu 600 orang, besoknya ada 1000 lagi," sebutnya.
Selain berasal dari berbagai daerah di Indonesia, ratusan jamaah juga berasal dari negara lain. "Jemaah dari luar negeri sudah ada 400 lebih dari sembilan negara berbeda," ucapnya.
Menurut Abdillah angka jemaah yang berasal dari luar negeri harusnya lebih dari itu. Dia mengatakan bahwa sejumlah jemaah di beberapa negara tertahan karena lockdown atau karantina akibat virus Corona Covid-19 negaranya.
"Ada 300-an dari Malaysia tertahan, ada Filipina juga ada 500-an juga tertahan. Tapi itu sudah keputusan Allah bahwa mereka tidak mendapat izin dari Allah untuk megikuti pertemuan dunia," dia menyebutkan.
Sepakat Ditunda, Jemaah Diisolasi
Pemerintah Kabupaten Gowa dan panitia kegiatan Ijtima Dunia 2020 Zona Asia akhirnya bersepakat untuk menunda kegiatan tersebut, mempertimbangkan mewabahnya virus Corona atau Covid-19.
Jemaah yang sudah terlanjur datang pun akan dikarantina sebelum mereka pulang ke rumah mereka masing-masing. Hal itu dilakukan sebagai langkah preventif terkait virus Corona Covid-19.
"Alhamdulillah, akhirnya sepakat Ijtima dunia ditunda atau dibatalkan pelaksanaannya," kata Bupati Gowa, Adnan Purichta, dalam keterangan tertulisnya, Rabu 18 Maret 2020 malam.
Kesepakatan itu tercapai setelah pihak Pemerintah Kabupaten Gowa, Polres Gowa dan Kodim 1409 Gowa terus melakukan persuasi kepada pihak panitia pelaksana agar kegiatan tersebut dibatalkan.
"Kami melakukan komunikasi dan kordinasi dengan pihak panitia inti, sampai Pak Dandim dan Pak Kapolres tidak pulang-pulang terus melakukan lobby," jelasnya Adnan.
Sebelum jemaah yang terlanjur hadir pulang, pihak Pemerintah Kabupaten Gowa akan mengisolasi seluruh jemaah tersebut di lokasi kegiatan sebagai bagian antisipasi menyebarnya virus Corona.
"Kita juga sepakat untuk mengisolasi sementara mereka di lokasi, sampai menyusun jadwal kepulangan masing-masing. Pemda tadi pagi sudah mengirim tim kesehatan untuk memeriksa dan melakukan penyemprotan disinfektan, Insya Allah besok Kami lanjutkan lagi. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah," kata Adnan.
Mengutip surat resmi dari Pemkab Gowa kepada Panitia Ijtima Dunia 2020 Zona Asia, Pemkab menganjurkan agar kegiatan yang melibatkan ribuan jemaah tersebut ditunda.
Merujuk Surat edaran Bupati Gowa Nomor 188/010/Tapem Tanggal 16 Maret 2020 perihal Pencegahan Penularan Covid-19, salah satu instruksinya adalah 'Mempertimbangkan menunda semua kegiatan/even baik indoor maupun outdoor yang dilaksanakan pemerintah maupun organisasi kemasyarakatan atau swasta dengan melibatkan orang banyak sampai batas waktu yang kondusif'.
Dengan alasan tersebut tersebut, Pemkab Gowa meminta agar pihak panitia menunda pelaksanaan Ijtima Dunia 2020 Zona Asia yang bakal digelar di Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa.
Surat yang ditandatangani oleh Sekda Gowa, H Muchlis SE ini juga menyebut bahwa penundaan sampai batas waktu yang tak ditentukan dan memungkinkan pelaksanaan kegiatan.
Advertisement
Jemaah Segera Dipulangkan
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman memastikan bahwa kegiatan ijtima ulama dunia yang digelar di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, telah resmi dibatalkan.
Hal itu berdasarkan kesepakatan bersama antara pihak di bawah koordinasi Gubernur Sulawesi Selatan dan Forkopimda Sulsel menyikapi kondisi virus Corona atau Covid-19 yang telah menjadi bencana nasional dan pandemi global.
"Berdasarkan keterangan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Kakanwil Kementerian Agama Sulsel setelah berkoordinasi dengan Kapolri, Kapolda, dan Bupati Gowa, acara Ijtima Jamaah Tabligh resmi dibatalkan," ujar Fadjroel dalam keterangan persnya, Kamis (19/3/2020).
Menurut dia, ribuan peserta yang hendak mengikuti ijtima dunia akan dipulangkan hari ini. Ada pun rencananya ijtima ini diikuti sekitar 8.000 orang.
"Hari ini semua peserta akan dipulangkan dengan pengawalan melalui bandara dan pelabuhan," kata dia.
Fadjroel mengatakan pembatalan acara ijtima dunia ini sesuai dengan imbauan Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar seluruh masyarakat melakukan pembatasan sosial atau social distancing. Hal itu demi mencegah penyebaran virus corona Covid-19.
"Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas mematuhi imbauan pembatasan sosial (social distancing) untuk menghindari atau menangkal penyebaran Covid-19," jelas Fadjroel.
WNA Dikarantina dan Tunggu Jadwal Pulang
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo menyampaikan, pihaknya turut mengawal Warga Negara Asing (WNA) yang telah hadir di Gowa, Sulawesi Selatan. Sementara acara Ijtima Dunia 2020 ditunda terkait penyebaran virus corona atau Covid-19.
"Untuk WNA akan dikarantina namun bukan protokol covid-19, tetapi karantina menunggu keberangkatan sesuai tiketnya," tutur Ibrahim saat dikonfirmasi, Kamis (19/3/2020).
Seluruh jemaah WNA juga diminta memahami prosedur tersebut dan tidak sembarangan melakukan kontak dengan warga setempat. Mereka tidak diperkenankan melakukan aktivitas di luar lingkungan isolasi.
"Ya (hanya) satu tempat (aktivitas)," jelas dia.
Ibrahim tidak merinci jumlah personel yang dikerahkan terkait penjagaan tersebut. Namun sejumlah instansi terkait turut melakukan pengawalan dan pemeriksaan medis terhadap jemaah Ijtima Dunia 2020.
"Jumlah personel cukup banyak disesuaikan kebutuhan dan juga dibantu TNI," Ibrahim menandaskan.
Advertisement
Dikarantina di Asrama Haji
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel), mulai menyusun rencana pemulangan para peserta yang mengikuti kegiatan Ijtima Jemaah Tablig se-Asia di Kabupaten Gowa, usai acara tersebut dihentikan.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengatakan pihaknya telah menyediakan sejumlah bus untuk mengangkut para rombongan peserta kegiatan Jamaah Tablig se-Asia untuk pulang ke wilayah asal masing-masing, khususnya yang berasal dari beberapa daerah di Sulsel.
"Khusus yang berasal dari berbagai daerah di Sulsel, saya sudah koordinasi dengan kepala daerah masing-masing agar nantinya langsung mengisolasi warganya yang telah dipulangkan dari kegiatan Ijtima Jemaah Tablig di Kabupaten Gowa selama 14 hari," kata Nurdin, Kamis (19/3/2020).
Adapun penunjukan tempat isolasi warga yang dimaksud nantinya, lanjut Nurdin, semuanya diatur oleh Pemerintah Daerah masing-masing.
"Mau karantinanya nanti di rumah masing-masing atau disediakan sebuah tempat yang luas, itu yang tentukan Pemerintah Daerah masing-masing," ujar Nurdin.
Sementara para peserta Ijtima Jemaah Tablig yang berasal dari luar Sulsel, kata Nurdin, untuk sementara disediakan Asrama Haji di Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar untuk tempat karantina.
"Disana sudah disedikan berbagai fasilitas selain logistik, juga fasilitas toilet umum, dapur umum dan lainnya sambil menunggu proses pemulangan ke daerahnya masing-masing sesuai jadwal tiketnya," jelas Nurdin.
Bagi yang belum sempat memiliki tiket pemulangan, Pemprov Sulsel akan memfasilitasinya.
"Kita tentu akan berupaya yang terbaik," tutur Nurdin.
Tak hanya itu, bagi warga asal negara lain yang tergabung dalam kegiatan ijtima Jamaah Tablig se-Asia di Kabupaten Gowa, akan disediakan sebuah hotel di Makassar sembari menunggu jadwal pemulangan ke negara asal masing-masing sesuai jadwal di tiketnya.
"Selama mereka berada di tempat yang disediakan, selain logistik, tim kesehatan kita juga akan rutin mengecek dan memeriksa secara maksimal dengan tujuan antisipasi merebaknya virus covid-19," terang Nurdin.
Ia mengatakan upaya yang dilakukan merupakan sikap dalam melihat kondisi negara menghadapi penyebaran virus corona Covid-19.
"Menjadi perhatian kita semua, Presiden RI sudah memberi instruksi dan kita semua bisa menghadapinya dengan disiplin serta hindari kerumunan," kata Nurdin.
Kepada para peserta ijtima Jamaah Tablig se-Asia yang sudah berencana sejak lama ingin melaksanakan pertemuan itu, atas nama Pemerintah dan segenap Forkopimda Sulsel khususnya menyampaikan rasa terima kasih yang telah membuat kesepakatan menunda pelaksanaan ijtima tersebut.
"Semoga Allah menyelamatkan kita semua dari wabah virus covid-19 ini," Nurdin menandaskan.