Pertama Kalinya, Tak Ada Kasus Baru COVID-19 di Wuhan

Pemerintah Tiongkok mengatakan untuk pertama kalinya, tidak ada kasus baru COVID-19 di Wuhan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 19 Mar 2020, 15:55 WIB
Warga membawa makanan dan sayuran di Wuhan di provinsi Hubei tengah China (3/3/2020). Hingga saat ini, jumlah total kasus virus corona secara global dilaporkan mencapai 89.770 kasus yang tersebar di sekitar 70 negara termasuk Indonesia. (AFP/STR)

Liputan6.com, Jakarta Untuk pertama kalinya, pemerintah Tiongkok mengatakan bahwa tidak ada laporan kasus baru infeksi virus corona atau COVID-19 di Wuhan serta wilayah sekitarnya yang berada di provinsi Hubei.

Dikutip dari Xinhua pada Kamis (19/3/2020), laporan tersebut diungkap oleh otoritas kesehatan Tiongkok pada hari Rabu, 18 Maret 2020, waktu setempat.

Seperti diketahui, Wuhan menjadi tempat COVID-19 pertama kali ditemukan dan menyebar. Sejak saat itu, ribuan orang jatuh sakit hingga akhirnya penyakit ini menyebar ke seluruh dunia.

Namun, otoritas setempat pada hari Kamis mengatakan bahwa sudah tidak ada lagi kasus baru lagi. Adapun, 34 pasien baru yang dicatat sehari sebelumnya merupakan kasus dari luar negeri.

"Hari ini kita telah melihat fajar setelah sekian hari usaha yang keras," kata Jiao Yahui, inspektur senior di Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok seperti dilansir dari AP News.

 

 

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini


Ancaman Kasus dari Luar Negeri

Sejumlah staf medis dari Provinsi Hunan berjalan untuk menaiki kereta di Stasiun Kereta Api Wuhan di Provinsi Hubei, China tengah (17/3/2020). Beberapa tim bantuan medis mulai meninggalkan Hubei ketika epidemi COVID-19 yang terkena dampak paling parah itu terus menurun. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Tidak adanya kasus baru di Wuhan mengurangi peningkatan transmisi domestik menjadi nol. Namun, ancaman belum selesai. Tiongkok masih harus menghadapi bahaya infeksi yang lebih besar dari luar negeri.

Zhang Boli, akdademisi dari Chinese Academy of Engineering yang juga pakar terkemuka soal epidemi di Hubei mengatakan bahwa terlalu dini untuk menurunkan penjagaan.

Zhang mengatakan, Tiongkok masih harus memperkuat pertahanannya dari ancaman kasus-kasus impor dari luar negeri, perawatan ribuan pasien yang masih dalam kondisi kritis, serta merehabilitasi mereka yang baru dipulangkan dari rumah sakit.

Berdasarkan peta sebaran COVID-19 dari Center for Systems Science and Engineering buatan Johns Hopkins University, hingga Kamis, 19 Maret 2020 pukul 2.55 WIB, terdapat 218.824 kasus positif infeksi virus corona di seluruh dunia. 8.810 pasien meninggal dunia dengan 84.121 dinyatakan sembuh.

Sementara di Indonesia, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa hingga Rabu kemarin, terdapat 227 kasus positif COVID-19 dengan 19 orang meninggal dunia dan 11 pasien dinyatakan sembuh.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya