Liputan6.com, Jakarta - Ketidakpastian global membuat Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 menjadi di bawah 5 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, pertumbuhan ekonomi pada 2020 diperkirakan menyentuh angka 4,2 hingga 4,6 persen, lebih rendah dari prediksi awal sebesar 5,2 hingga 5,6 persen.
Advertisement
"Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 diperkirakan mencapai 4,2 hingga 4,6 persen," ujar Perry dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) lewat siaran langsung, Kamis (19/3/2020).
Perry juga menyatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi global juga diturunkan menjadi 2,5 persen dari prediksi awal 3 persen. Namun ketika penyebaran virus Corona diperkirakan sudah mereda pada 2021, ekonomi dunia akan bangkit kembali.
"Pada 2021 mendatang ketika virus Corona sudah mereda, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali pulih menjadi 3,7 persen, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yaitu 3,4 persen," kata Perry.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Dampak Corona
Adapun saat ini, perkembangan virus Corona bukan hanya di Indonesia namun di seluruh negara terdampak lebih cepat dari perkiraan. Tentunya, dampak Corona mengganggu banyak sektor dan membuat stabilitas ekonomi terganggu.
"Prospek pertumbuhan ekonomi dunia menurun karena rantai penawaran global terganggu. Corona juga memberi tantangan bagi kita, melambatnya prospek ekonomi dunia menurunkan prospek ekspor Indonesia, lalu bidang jasa terutama pariwisata tentu menurun karena mobilitas antara negara terhambat," ujar Perry mengakhiri.
Advertisement