Kerap Ganti Pelatih, AC Milan Bakal Sulit Berjaya Lagi

Eks gelandang Demetrio Albertini menilai AC Milan butuh stabilitas untuk bisa kembali bersaing dalam memperebutkan titel juara.

oleh Rizki Hidayat diperbarui 20 Mar 2020, 14:10 WIB
Para pemain AC Milan meninggalkan lapangan pada akhir babak pertama saat menghadapi Fiorentina pada Serie di Stadion San Siro, Milan, Italia, Minggu ( 29/9/2019). AC Milan kalah 1-3 saat menjamu Fiorentina. (Matteo Bazzi/ANSA via AP)

Milan - Berstatus sebagai satu di antara klub tersukses di Eropa, AC Milan seperti kehilangan taji. Mereka mengalami kesulitan untuk bersaing menembus papan atas klasemen Serie A dan juga merengkuh titel juara dalam satu dekade terakhir.

Di Serie A musim ini, AC Milan masih terdampar di peringkat tujuh klasemen dengan nilai 36. Mereka tertinggal 12 poin dari Atalanta yang berada di peringkat keempat, atau batas akhir zona Liga Champions musim depan.

Sementara itu di Coppa Italia, AC Milan diprediksi akan kesulitan menembus partai puncak. Pasalnya, pada pertemuan pertama kontra Juventus di San Siro, 13 Februari lalu, Il Diavolo Rosso harus puas bermain sama kuat 1-1.

Alhasil, AC Milan wajib meraih kemenangan saat gantian melawat ke markas Juve di Allianz Stadium pada laga leg kedua, jika ingin lolos ke final Coppa Italia.

Eks gelandang Demetrio Albertini menilai AC Milan butuh stabilitas untuk bisa kembali bersaing dalam memperebutkan titel juara. Hal tersebut tak terlihat dari Milan dalam beberapa musim terakhir.

I Rossoneri tercatat telah sembilan kali berganti pelatih dalam 10 tahun terakhir. Selain itu, AC Milan juga kerap bongkar pasang pemain pada bursa transfer.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Butuh Stabilitas

Striker AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, berselebrasi dengan rekan setimnya usai mencetak gol ke gawang Inter Milan pada laga pekan ke-23 Serie A di Giuseppe Meazza, Minggu (9/2/2020). Sempat tertinggal, Inter Milan sukses mengemas kemenangan 4-2 dari rival sekota AC Milan. (AP/Antonio Calanni)

 

"Mereka membutuhkan stabilitas, mereka membutuhkan proyek yang dapat diselesaikan. Selalu sulit untuk berubah setiap tahun. Dibutuhkan stabilitas dan mengetahui bagaimana menerima kritik, karena ketika Anda memulai sesuatu yang baru, itu tidak pernah bersifat jangka pendek," kata Albertini.

"Mengelola kritik sangat penting untuk klub besar. Jika Anda percaya pada proyek, Anda harus mengelola saat-saat sulit, ketika hasilnya tidak tiba," lanjut pria yang sukses meraih 14 trofi juara bersama AC Milan tersebut.

"Jika Anda memulai dari awal setiap tahun karena Anda pikir Anda telah melakukan kesalahan, semuanya menjadi lebih sulit," tuturnya.

Sumber: Football Italia

Disadur dari: Bola.com (penulis Rizki, published 20/3/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya