Pangeran Albert II dari Monako Positif Virus Corona COVID-19

Pemimpin keluarga Kerajaan Monaco terpapar Virus Corona COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Mar 2020, 08:43 WIB
Ilustrasi Novel Coronavirus 2019 (2019-nCoV). (CDC via AP, File)

Liputan6.com, Monako - Pangeran Albert II dari Monako dinyatakan positif terkena Virus Corona (COVID-19). Kendati demikian, ia saat ini masih aktif bekerja dari rumah (Work From Home).

Melansir Monaco Tribune, Jumat (20/3/2020), Pangeran Albert II dites Virus Corona COVID-19 pada awal pekan ini. Status positif Pangeran Albert II diumumkan oleh pihak Istana pada Kamis malam kemarin waktu setempat. Keadaan sang pangeran dinyatakan baik.

"Pangeran Albert II dari Monaco, yang telah dites awal pekan ini, dinyatakan positif Virus Corona," ujar pemerintah dalam keterangan resmi.

"Keadaan kesehatannya tidak menimbulkan keresahan. Pangeran Negara sedang dimonitor dengan teliti oleh dokter rawatnya dan para spesialis dari Princess Grace Hospital Centre (CHPG). Pangeran Albert II terus bekerja dari kantor di apartemen pribadinya, ia dalam kontak permanen dengan anggota-anggota kabinetnya, pemerintahannya, dan kolaborator terdekatnya," demikian keterangan resmi pemerintah.

Pangeran Albert II adalah anak dari aktris Grace Kelly yang menikahi Pangeran Rainier III. Lokasi Monako berdekatan dengan Prancis dan Italia yang notabene mengalami lonjakan pasien Virus Corona COVID-19.

Virus Corona yang awalnya berasal dari China kini sudah menyebar ke Eropa, dan kini Benua Biru itu telah menjadi episentrum virus tersebut. 

Berdasarkan pantauan Gis And Data, ada tujuh pasien di Monako. Semuanya masih dalam perawatan. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Hadapi Corona COVID-19, Ratu Elizabeth Ingin Masyarakat Inggris Bersatu

Ratu Elizabeth II saat di Royal Ascot. (Adrian DENNIS / AFP)

Ratu Elizabeth telah menyampaikan pesan kepada bangsanya tersebut tentang wabah Virus Corona, mengatakan Inggris sedang "memasuki periode yang sangat memprihatinkan dan ketidakpastian".

Ratu yang kini berusia 93 tahun itu memuji karya para ilmuwan, petugas medis dan staf darurat, tetapi menambahkan bahwa setiap orang memiliki "bagian yang sangat penting untuk dimainkan".

Pesannya datang tepat sebelum briefing harian oleh PM, di mana ia mengatakan Inggris bisa "mengubah gelombang" dalam 12 minggu. Demikian seperti dikutip dari laman BBC. 

Dalam pernyataannya, Ratu berkata, "Sejarah bangsa kita telah ditempa oleh orang-orang dan komunitas yang berkumpul untuk bekerja sebagai satu kesatuan."

"Kita semua disarankan untuk mengubah rutinitas normal kita dan pola hidup teratur untuk kebaikan masyarakat yang kita tinggali dan, khususnya, untuk melindungi mereka yang paling rentan di dalamnya."

"Pada saat-saat seperti ini, saya diingatkan bahwa sejarah bangsa kita telah dibangun oleh orang-orang dan komunitas yang bergabung untuk bekerja sebagai satu, memusatkan upaya gabungan kita dengan fokus pada tujuan bersama."

Dia menambahkan: "Banyak dari kita akan perlu menemukan cara baru untuk tetap berhubungan satu sama lain dan memastikan bahwa orang yang dicintai aman. Saya yakin kita siap dengan tantangan itu.

"Anda dapat yakin bahwa keluarga saya dan saya siap memainkan peran kami."

Pesan Ratu datang setelah Istana Buckingham mengumumkan pekan lalu bahwa perubahan sedang dilakukan terhadap komitmen buku hariannya "sebagai tindakan pencegahan yang masuk akal".

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya