Rupiah Sentuh 16.037 per Dolar AS, IHSG di Bawah 4.000

Di awal perdagangan IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.113,43 dan terendah 3.949,23.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Mar 2020, 10:35 WIB
Teller tengah menghitung mata uang dolar AS di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah hingga tembus level 16.000 per dolar AS pada perdagangan Jumat ini. Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juag tertekan hingga di bawah level 4.000.

Mengutip Bloomberg, Jumat (20/3/2020), rupiah dibuka di angka 15.950 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang di angka 15.912 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus melemah dan tembus level 16.000 per dolar AS atau tepatnya 16.037 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 15.950 per dolar AS hingga 16.037 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah telah tertekan 15,66 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jidor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 16.273 per dolar AS, melemah dalam jika dibandingkan dengan patokan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 15.712 per dolar AS.

Sedangkan IHSG juga mengalami tekanan. IHSG pada perdagangan Jumat ini dibuka di level 4.105,42. IHSG melanjutkan tren pelemahan dengan turun tembus di bawah 4.000 yaitu melemah 154,63 poin atau 3,77 persen ke posisi 3.950,79.

Indeks saham LQ45 juga bergerak turun 5,56 persen ke level 577,51. Seluruh indeks saham acuan berada di zona merah.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.113,43 dan terendah 3.949,23. Sebanyak 158 saham melemah, kemudian 44 saham menguat dan 40 saham diam di tempat.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah. pelemahan dipimpin sektor aneka industri yang turun 5,34 persen. Disusul sektor barang konsumsi yang terjun 4,5 persen dan sektor keuangan melemah 4,54 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rupiah Keok 8,7 Persen Lawan Dolar AS Sejak Akhir 2019

Petugas bank menghitung uang dollar AS di Jakarta, Jumat (20/10). Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih belum beranjak dari level Rp 13.500-an per USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bank Indonesia mencatat hingga 18 Maret 2020 rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Secara rerata rupiah telah melemah 5,18 persen dibandingkan dengan rerata level Februari 2020.

"Secara point to point harian melemah sebesar 5,72 persen," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo membacakan hasil Rapat Dewan Gubernur di Kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2020).

Melihat perkembangan ini, rupiah dibandingkan dengan level akhir 2019 terdepresiasi sekitar 8,77 persen. Ini juga terjadi seiring dengan pelemahan mata uang negara berkembang lainnya.

Perry melanjutkan, kondisi ini merupakan penyesuaian aliran masuk modal asing di pasar keuangan domestik pasca meluasnya virus corona. Investor asing bergerak lantaran ketidakpastian pasar keuangan global.

"Dampaknya telah memberikan tekanan kepada nilai tukar rupiah, yang melemah sejak pertengahan Februari 2020," tutur Perry.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya