Cegah Corona COVID-19, Beijing Larang Warganya Makan Berhadapan

Semua restoran di Beijing juga wajib menjaga kebersihan, seperti menggunakan disinfektan secara berkala, untuk mencegah corona COVID-19.

oleh Henry diperbarui 20 Mar 2020, 16:02 WIB
Pelanggan menyantap hidangan di sebuah restoran di Kunming, Provinsi Yunnan, China barat daya, pada 15 Maret 2020. Pemerintah Kota Kunming telah mengizinkan restoran-restoran untuk membuka kembali layanan makan di tempat di bawah upaya ketat pencegahan COVID-19. (Xinhua/Ding Yiquan)

Liputan6.com, Jakarta -  Dampak virus corona COVID-19 yang bermula di Wuhan membuat warga Tiongkok harus ekstra waspada, tak terkecuali di Beijing. Sebagai respons, pemerintah setempat mengeluarkan sejumlah peraturan baru untuk memerangi penyebaran virus yang telah berstatus sebagai pandemi tersebut.

Salah satunya adalah melarang warga makan berhadapan di restoran. Kebijakan terbaru mengenai pencegahan corona COVID-19 baru saja dikeluarkan Beijing Municipal Commerce Buerau.

Pemerintah meminta semua pelaku industri makanan, seperti pemilik restoran, kedai, kafe, dan katering, untuk menaruh meja dengan jarak satu meter dari meja lain.

Mengutip Global Times, Kamis, 19 Maret 2020, semua restoran dan tempat makan wajib membatasi jumlah pengunjung yang makan di restoran. Juga, diharuskan melakukan pemeriksaan suhu tubuh pada pengunjung sebelum memasuki area restoran.

Kebijakan lain, yakni pihak restoran wajib membersihkan meja makan, pintu, wadah makanan, dan fasilitas lain menggunakan disinfektan secara berkala.

Tiap pengunjung yang makan di restoran juga dilarang keras makan berhadapan dengan pengunjung lain. Mereka harus makan dalam jarak yang aman untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tak Ada Kontak

Cegah Corona Covid-19, Beijing Larang Warganya Makan Saling Berhadapan. (dok.Instagram @ekd.me/https://www.instagram.com/p/B97hhAnIIWK/Henry)

Selain itu, pemerintah Beijing ikut mendorong pihak restoran mulai menggunakan teknologi QR Code. Teknologi ini meliputi pemesanan makanan dan pembayaran bill tanpa harus kontak dengan orang.

Semua kebijakan ini dilakukan pemerintah Beijing agar restoran bisa beroperasi seperti biasa. Makum saja, industri restoran terkena imbas cukup besar dari penyebaran corona COVID-19 yang membuat orang lebih banyak berdiam di rumah.

Meski begitu, banyak kota di Tiongkok yang mulai mengalami penurunan pasien virus corona COVID-19. Namun, kota besar seperti Beijing dan Shanghai masih memiliki jumlah kasus cukup banyak karena jumlah pendatang dari luar negeri.

Peraturan serupa juga diterapkan di beberapa kota di Tiongkok, termasuk Universitas Teknologi Henan di Zhengzhou, yang membuka kantin luar ruang untuk para mahasiswa agar tak tertular corona COVID-19.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya