Nekat Main Pokemon Go, Pria Ini Ditangkap Polisi karena Langgar Lockdown

Seorang pria di Italia ditangkap oleh pihak kepolisian karena melanggar aturan lockdown hanya untuk bisa bermain Pokemon Go di luar rumah.

oleh Yuslianson diperbarui 21 Mar 2020, 12:00 WIB
Pokemon Go. (Doc: Niantic Labs)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam usaha untuk mencegah penyebaran virus corona, sejumlah negara mulai memberlakukan aturan lockdown.

Salah satu negara yang memberlakukan aturan lockdown karena virus corona adalah Italia. Karena hal itu, pemerintah pun meminta agar warganya tidak meninggalkan rumah mereka.

Bila kedapatan ada warga yang keluar rumah, pihak berwenang pun berhak menuntut pihak yang melanggar aturan tersebut.

Hal inilah yang terjadi terhadap seorang pria berusia 31 tahun di Italia, keluar dari rumahnya dan berjalan di San Fermo untuk bermain gim mobile augmented reality terpopuler, yaitu Pokemon Go, sebagaimana dilansir Leggo, Sabtu (21/3/2020).

Saat ditangkap polisi dan ditanya alasan keluar rumah, ia menjawab, "saya harus berburu Pokemon."

Walau secara teknis masyarakat masih diizinkan pergi ke luar, dengan alasan yang baik dan masuk akal, seperti berbelanja bahan makanan, membutuhkan obat-obatan, dan lain-lain.

Karena aksi nekatnya tersebut, ia akan dituntut melanggar aturan lockdown, beserta dengan 43.000 orang lainnya karena alasan yang berbeda-beda melanggar aturan lockdown yang diberlakukan oleh pemerintah Italia sejak 9 Maret lalu.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Niantic Batalkan Event Pokemon Go

Pemain Pokemon Go bakal bisa ganti tim. (Doc: Niantic Labs)

Berkaca dari semakin maraknya penyebaran virus corona di berbagai negara, Niantic selaku pengembang gim Pokemon Go pun memutuskan untuk membatalkan acara skala global mereka.

Untuk menekan angka penyebaran virus corona, pengembang pun meluncurkan fitur khusus yang memungkinan pemain setia Pokemon Go tidak harus keluar rumah untuk bermain gim.

Ini termasuk meningkatkan jumlah Pokemon yang muncul di satu tempat, PokeStop menjatuhkan lebih banyak jumlah item dari biasanya, dan potongan harga item.

(Ysl/Why)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya